Remaja sangat rentan dengan stress. Dalam kondisi tertentu stress bisa berakibat pada gangguan kesehatan mental. Berikut ini tips manajemen stress yang sering dialami remaja.
Stress merupakan keadaan pikiran yang merefleksikan reaksi biokimia dalam tubuh manusia sebagai akibat dari adanya peristiwa yang menuntut adaptasi. Reaksi ini bisa berupa reaksi fisik maupun emosioanl (psikis). Reaksi yang timbul bervariasi, tergantung persoalan dan kemampuan individu dalam menanggapinya.
Stress pada usia remaja dinilai sebagai kondisi yang wajar terjadi. Pada masa transisi inilah setiap remaja mulai berkembang dari segi fisik juga pikiran. Banyak keingintahuan dan rasa tidak percaya diri yang mungkin dirasakan, terlebih dalam lingkungannya. karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui manajemen stress agar bisa mengendalikannya ketika suatu saat kamu mengalaminya.
Sebagai salah satu bentuk pengekspresian emosi dan perasaan, stress yang sewajarnya harus mampu memberikan perubahan kearah yang lebih baik. Mengingat masa lalu memang tidak salah, tapi kalau hal tersebut membawa dampak negatif seperti rasa trauma, sebaiknya hindari dengan menyibukkan diri.
Baca Juga: Quarter Life Crisis, Masa yang Akan Dilewati Semua Orang Dalam Hidupnya!
Menghindari stress memang sulit, tapi setidaknya kita harus mampu memanage agar tidak berdampak negatif hingga mengalami depresi gangguan kesehatan mental. Nah untuk itu, dalam artikel kali ini admin akan berbagi informasi mengenai stress yang sering dialami remaja dan tips untuk manajemen stress. Yuk simak artikelnya dibawah ini
Jenis-Jenis Stress yang Sering Dialami Remaja
Ada beberapa jenis stress yang digolongkan berdasarkan penyebab dan dampaknya bagi diri seseorang. Lalu seperti apa sih jenis stres yang kerap dialami usia remaja? Yuk simak informasi selengkapnya berikut ini:
1. Hipostress
Jenis stress yang pertama ada hipostress. Kondisi ini bisa saja terjadi secara tiba-tiba meski diri dalam keadaan yang tenang. Mungkin kamu pernah merasa bosan yang teramat sangat, padahal aktivitas begitu padat setiap harinya. Rasa tidak berguna atau bahkan sia-sia sangat mungkin kamu alami jika terserang hipostress ini. Hipostresss atau Hypo-stress biasanya berkaitan dengan pekerjaan atau aktifitas yang monoton, melakukan pekerjaan atau aktifitas yang sama secara berulang-ulang, tekanan dan tantangan yang relatif kurang. Dampaknya bisa kehilangan motivasi, kehilangan inspirasi, emosi terpendam, apatis, frustasi hingga depresi.
2. Distress Internal
Jenis yang kedua adalah distress internal yang terjadi akibat mengalami keadaan yang sama sekali tidak diinginkan. Pengalaman buruk, ancaman dan perubahan situasi dapat memicu kondisi stress ini. Pada dasarnya manusia membutuhkan kenyamanan, Siapapun pasti akan merasa stress jika dihadapkan pada sesuatu yang tidak disukainya atau yang dibencinya. Stress satu ini termasuk buruk karena berdampak langsung pada kondisi psikologis seseorang. Secara ilmiah distress dapat dipahami sebagai kondisi emosional yang buruk. Penyebabnya bisa bersifat biologis, kognitif, proses sosial. Setiap orang memiliki kerentanan dan ketahanan yang berbeda dalam merespon penyebab distress, tergantung sifat ketahanan, pengaturan diri dalam merespon kondisi pemicu distress.
3. Stress Baik
Berkebalikan dengan jenis stress sebelumnya, jenis stress satu ini tentu berdampak positif bagi kamu. Jadi, tidak semua stress itu kesannya buruk ya. Ada beberapa kondisi yang membuat hari begitu senang sehingga muncul rasa stress yang tidak disadari.
Contohnya saja, mendapatkan hadiah yang disukai. Perasaan pasrah amat senang dan ini tentu baik untuk kesehatan psikologis seorang remaja. Itulah mengapa, penting sekali mencari kegiatan sesuai minat dan bakat agar saat menjalaninya, kamu juga bisa enjoy dan menikmati.
4. Distress Akut
Jenis stress berikut ada yang levelnya sudah akut. Kondisi ini bisa terjadi saat kamu mengingat kejadian buruk dan tidak mengenakkan di masa lalu. Selain memunculkan trauma, stress macam ini juga berdampak buruk pada masa depan. Pasalnya, kamu pasti akan dihantui ketakutan jika berhubungan dengan sesuatu yang menyangkut kenangan buruk di masa lampau.
5. Eustress
Lalu yang terakhir ada jenis stress yang tergolong sebagai stress ya positif. Pasalnya, kondisi ini terjadi secara tiba-tiba yang justru bisa jadi penyemangat. Misalnya, saat akan ujian. Rasa stress yang muncul bisa membuat kamu berpikir lebih kreatif untuk bisa lulus dalam tes tersebut. Tentunya, stress ini bisa dikategorikan sebagai suatu hal yang positif.
Tips manajemen Stress yang sering diaalami RemajaÂ
Baca Juga: Tips Kesehatan Mental dan kesejahteraan

Manajemen stress adalah suatu cara mengatur Stress yang ada dalam diri individu. Tujuannya agar stress tidak menjadi permasalahan dan merugikan. Pasalnya karena stress seseorang bisa mengalami gangguan kesehatan mental.
Terdapat banyak sekali strategi atau cara manajemen stress. Diantaranya problem focused, coping strategy, konseling behavior, group therapy, discussion, guide imagery dan lain lain. Namun untuk memudahkan bagi kita, pada sub bahasan ini akan diuraikan tips secara praktis.
Stress yang sifatnya buruk tentu tidak boleh dibiarkan bersemayam lama dalam diri. Selain bisa mengganggu pikiran, juga bisa mengganggu aktivitas kamu. Jadi, saat melalui masa ini, segeralah tenangkan diri dan memanage emosi yang baik.
Ada beberapa tips manajemen stress yang bisa kamu lakukan guna memanage rasa stress, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Curhat dengan teman dekat atau orang tua
- Lakukan meditasi yang berguna menurunkan hormon stress
- Olahraga secara rutin, karna dalam tubuh yang sehat ada pikiran yang juga positif
- Lakukan hal yang menurutmu menyenangkan
- Jangan mengingat masa laku berlarut-larut, sibukkan diri dengan aktivitas bermanfaat
- Terapkan pola hidup sehat
- Luangkan waktu untuk refreshing bersama keluarga
- Jalankan Ibadah sesuai kepercayaan dengan baik.
- Latihlah hati untuk mensyukuri apa yang kamu punya. Ambisi yang berlebihan agak berdampak buruk pasa psikologis jika tidak tercapai.
- Hilangkan rasa iri dan dengki. Karena iri dan dengki akan membuat dada sesak ketika melihat orang lain mendapatkan kesenangan. Ini dapat memicu stress akut lho
Lalu bagaimana denganmu? Manakah stress yang pernah dialami dan bagaimana caranya untuk memanage rasa tersebut? Pada intinya, rasa stress itu wajar, tapi jangan biarkan rasa stress negatif untuk menghambat aktivitasmu ya.