Teori tindakan sosial merupakan salah satu teori dalam disiplin Sosiologi yang secara spesifik menjelaskan tindakan individu yang ditujukan untuk orang lain. Setiap individu ketika melakukan sesuatu pastinya disertai motif dan tujuan. Nah teori tindakan sosial ini berusaha menjelaskan bagaimana tindakan individu dalam aktifitas bersama individu lain.
Tindakan sosial Menurut Max Weber
Teori tindakan sosial pertama kali dikemukakan oleh Max Weber dalam karyanya Economy and Society, Max Weber menguraikan tindakan sosial (social action) sebagai tindakan individu (actor) yang memiliki makna subyektif bagi individu yang bersangkutan. Meskipun mengandung makna subyektif, tindakan tersebut memiliki dampak bagi individu lainnya, dan ada harapan adanya reaksi dari individu lain.
Contoh sederhana: ketika ada perempuan cantik dan seksi lewat didepan anda, kemudian anda berdehem untuk menarik perhatiannya. Mari kita analisis tindakan “berdehem” tersebut. Secara normal tindakan tersebut dilakukan ketika ada sesuatu yang mengganggu di tenggorokan. Namun, dalam contoh diatas, berdehem memiliki makna subyektif bagi anda. Dan anda sendiri yang tahu, orang lain bisa merespon dengan anggapan bahwa anda sedang mengalami gangguan di tenggorokan. Namun, ternyata tindakan anda berimpilikasi pada perempuan yang lewat didepan anda, dan ternyata motif anda adalah menarik perhatiannya. Maka respon balik dari perempuan tadi adalah dampak dari tindakan anda berdehem tadi. Dengan demikian, tindakan anda termasuk dalam tindakan sosial.
baca Juga: teori Interaksionisme simbolik Herbert Blumer
Dalam kehidupan sosial, memahami motif dan tujuan dari tindakan aktor sangatlah penting. Karena pada dasarnya setiap individu maupun kelompok pastinya memiliki motif dan tujuan yang ingin dicapai. Pemahaman ini akan mengantarkan kita dalam harmoni saling menghargai dan memahami alasan alasan tindakan sosial individu disekitar kita.
Tipe tindakan sosial
Tindakan sosial secara terperinci dibagi menjadi empat tindakan. Masing masing memiliki motif dan tujuan yang berbeda.
Weber secara khusus mengklasifikasikan tindakan sosial yang memiliki arti-arti subjektif tersebut ke dalam 4 jenis. Atas dasar rasionalitas tindakan, Weber membedakan tindakan sosial manusia menjadi 4 tipe, yaitu : (Ritzer, 2012).

1. Tindakan Rasional Instrumental (Zwerk Rational)
Tindakan ini adalah suatu tindakan sosial yang dilakukan oleh seseorang yang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan suatu tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan unutuk mencapainya. Tindakan ini telah dipertimbangkan dengan matang-matang agar dapat mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kata lain menilai dan menentukan tujuan itu dan bisa saja tindakan itu dijadikan sebaagai cara untuk mencapai tujuan lain.
2. Tindakan Rasional Nilai (Werk Rational)
Tindakan rasional nilai ini memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan niali individu yang bersifat absolut.
3. Tindakan Afektif (Affectual Action)
Jenis tindakan sosial lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau tanpa perencanaan secara sadar. Tindakan afektif ini sifatnya secara spontan, tidak rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu.
4. Tindakan Tradisional (Traditional Action)
Dalam tindakan jenis ini, seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan. Bertolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial dan antar hubungan sosial itu Weber mengemukakan lima ciri pokok yang menjadi sasaran penelitian sosiologi (Ritzer, 2012), yaitu :
1. Jika tindakan manusia itu menurut aktornya mengandung makna subjektif dan hal ini bisa meliputi berbagai tindakan nyata.
2. Tindakan nyata itu bisa bersifat membatin sepenuhnya.
3. Tindakan itu bisa berasal dari akibat pengaruh positif atas suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang, atau tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam dari pihak mana pun.
4. Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu.
5. Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain itu.
Teori tindakan sosial Max Weber berorientasi pada motif dan tujuan pelaku. Dengan menggunakan teori ini kita dapat memahami perilaku setiap individu maupun kelompok bahwa masing-masing memiliki motif dan tujuan yang berbeda terhadap sebuah tindakan yang dilakukan. Teori ini bisa digunakan untuk memahami tipe-tipe perilaku tindakan setiap individu maupun kelompok. Dengan memahami perilaku setiap individu maupun kelompok, sama halnya kita telah menghargai dan memahami alasan-alasan mereka dalam melakukan suatu tindakan (Ritzer, 2012).