Studi kelayakan bisnis yang wajib dipahami para pelaku bisnis guna memaksimalkan keberhasilan dan keuntungan dalam melakukan usaha dan bisnis.
Dengan beranjaknya dunia pada era Society-Industry (masyarakat-industrialis) 5.0, semakin banyak orang yang memilih untuk beralih mendalami dunia bisnis. Tren ini menjadi lumrah dikarenakan peralihan society-industry 5.0 sendiri memiliki karakteristik yang melibatkan teknologi serta implikasi positifnya pada aspek-aspek komersil dan kehidupan manusia.
Maka wajar apabila sekarang banyak muncul bisnis-bisnis baru tanpa “lapak fisik†dan hanya mengandalkan transaksi dalam berbagai marketplace yang tersedia. Hal ini tentu memudahkan banyak orang yang ingin mencoba berbisnis dengan menyederhanakan berbagai bentuk proses perniagaan konvensional ke arah yang lebih kontemporer.
Namun tentu saja terdapat hal-hal fundamental bagi para pelaku bisnis yang perlu untuk dipenuhi agar usaha mereka sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pasar. Salah satu hal tersebut adalah praktik studi kelayakan bisnis. Ini penting karena bentuk usaha dewasa ini tidak hanya diharapkan dapat memberikan banyak keuntungan semata, tetapi juga dapat sinergis dengan perspektif humanistis dan keberlanjutan (sustainability).
Lantas apa itu studi kelayakan bisnis? Apa saja yang termasuk ke dalam bahasannya? Serta seberapa penting praktek ini dalam dunia bisnis? Berbagai pertanyaan tersebut akan di jawab dalam artikel ini. sebagai pelaku bisnis, anda wajib melakukan studi kelayakan untuk bisnis anda, berikut detailnya:
Memahami Studi Kelayakan Bisnis
Menurut para ahli, studi kelayakan ini juga biasa disebut sebagai feasibility study: merupakan suatu sistematika metode dalam menilai berbagai aspek yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan mengenai kelayakan dari sebuah proyek ataupun bisnis. Dalam melakukan penilaian, implikasi dari berbagai aspek nantinya akan dikaitkan dengan isu-isu internal dan eksternal seperti sosial, finansial, kelangsungan lingkungan, praktikalitas, teknis, dll.

Studi untuk mengukur kelayakan bisnis ini digunakan oleh berbagai organisasi dan para pelaku usaha untuk menilai proyek atau program pembangunan. Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah karakteristik dari studi kelayakan ini sendiri yang bersifat dinamis. Ini berarti bahwa masing-masing studi kelayakan tidak memiliki sebuah struktur yang “ajek†– setiap studi kelayakan selalu berubah-ubah mengikuti kebutuhan dari tiap-tiap kajian yang dilakukan.
Meski begitu, secara garis besar terdapat “benang merah†yang biasanya akan sering didapati dalam suatu studi kelayakan bisnis. Benang merah tersebut dapat dilihat dari berbagai hal yang perlu dilakukan dalam melakukan suatu studi untuk feasibility atau kelayakan bisnis, di antaranya meliputi: pengidentifikasian masalah dan peluang, menetapkan tujuan, memetakan situasi dan kondisi yang berhubungan dengan bisnis/proyek, serta penilaian manfaat (benefit assessment) yang dapat dihasilkan.
Untuk Apa Sih Studi ini?
Apabila tujuan umum dari studi kelayakan untuk bisnis sendiri sudah sedikit-banyak dipaparkan pada diskursus di atas, maka di bagian ini akan dibahas mengenai tujuan khususnya. Pada dasarnya, tujuan khusus dilakukannya suatu studi kelayakan adalah untuk memberdayakan hasil yang didapatkan dari berbagai aktivitas di atas. Ini nantinya akan digunakan sebagai suatu input yang dapat secara signifikan mempengaruhi keberlangsungan bisnis atau proyek-proyek di dalam bisnis itu nantinya.
Melalui studi kelayakan bisnis, para pelaku bisnis nantinya akan mampu menakar: apakah bisnis yang dimilikinya patut untuk dihentikan atau tidak/apakah perlu untuk dilanjutkan hanya sampai batas tertentu saja. Maka daripada itu, studi kelayakan bisnis akan sangat bersifat krusial karena berfungsi untuk memetakan “medan†yang akan dilalui oleh sang pebisnis, terlebih apabila bisnis tersebut bersifat rintisan: para pemangku kebijakan suatu bisnis (business stakeholder) akan dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kerugian, atau kehilangan klien.
Baca Juga: New: Cara Mulai Usaha Kecil! inilah 12 Tips Suksesnya
Berbagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Terdapat beberapa aspek yang perlu dinilai dalam melakukan studi kelayakan bisnis. Meski berbagai sumber mengenai aspek studi kelayakan bisnis memberikan poin-poin yang cukup beragam (mempertimbangkan karakteristik dinamis yang ada), namun itu semua dapat diklasifikasikan menjadi suatu kategori umum yang disetujui secara konsensus. Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
Kelayakan teknis: kelayakan ini mencakup pembahasan mengenai berbagai kemungkinan teknis yang mungkin dapat melancarkan atau menghambat pengerjaan suatu bisnis atau proyek – apakah secara teknis dapat dikerjakan. Pada sumber lain juga mencantumkan aspek kelayakan budaya di dalam bahasan ini.
- Kelayakan ekonomis: mengenai hal-hal yang berhubungan dengan finansial, seperti pendanaan ataupun laba yang didapatkan nantinya. Kelayakan ini juga sering disamakan dengan konsep kelayakan keuangan atau finansial. Selain itu, salah satu yang juga masuk ke dalam bahasan aspek ini adalah kelayakan sumber daya: ketersediaan sumber daya alam dan manusia untuk menunjang bisnis/proyek nantinya.
- Kelayakan legalitas: berkaitan dengan isu-isu keabsahan dan formalitas otorisasi, seperti perizinan ataupun akta notaris. Pada sumber yang lain, kelayakan ini juga dapat disebut sebagai kelayakan hukum (namun terkadang dapat juga menjadi salah satu aspek yang berada di dalamnya).
- Kelayakan operasional: selanjutnya ada kelayakan operasional yang mengkritisi dampak serta efek yang diberikan proyek atau bisnis tersebut pada lingkungan sekitarnya, baik bersifat makro maupun mikro. Ada beberapa kelayakan yang juga masuk pada lingkup ini, biasanya berhubungan dengan kegiatan operasional, seperti: kelayakan pasar dan pemasaran serta manajemen.
- Kelayakan penjadwalan: berkenaan dengan bagaimana memaksimalkan efisiensi waktu. Ini penting dikarenakan kerangka waktu (time frame) dan penjadwalan akan sangat berdampak pada aspek-aspek kelayakan lainnya.
Studi Kelayakan Bisnis dan Implikasinya
Dan itulah pembahasan singkat mengenai studi kelayakan bisnis. Melalui studi kelayakan bisnis, diharapkan para perintis usaha “anyaran†akan dapat menghindari berbagai skenario terburuk dalam berbisnis. Dengan begitu society-industry 5.0-pun dapat segera terwujud dan tidak hanya akan sekedar menjadi angan-angan belaka.