Sinyal Kuat Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar, Bukan Prabowo

Diposting pada

Jakarta, CNBC Indonesia

Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mendapatkan perhatian publik yang cukup besar akhir-akhir ini. Pada malam Rabu yang lalu, Ridwan Kamil terlihat tengah menjalani makan malam bersama dengan Calon Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Ridwan Kamil juga telah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Dalam pertemuan tersebut, Megawati kabarnya menawarkan Ridwan Kamil sebagai bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo. Pertanyaannya kini adalah, apakah Ridwan Kamil akan memilih untuk menjadi Cawapres Prabowo atau Cawapres Ganjar Pranowo?

Harap diingat bahwa saat ini, Ridwan Kamil masih aktif sebagai kader Partai Golkar. Dia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Golkar Bidang Penggalangan Pemilih dan juga berperan sebagai Co-Chair Badan Pemenangan Pemilu Golkar. Partai Golkar adalah salah satu partai politik yang mendukung Prabowo sebagai Calon Presiden, bersama dengan PAN dan Partai Gelora.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, dalam pernyataannya mengindikasikan bahwa Ridwan Kamil mungkin lebih cocok berpasangan dengan Ganjar Pranowo. Menurut Mekeng, pasangan Ganjar-Ridwan Kamil memiliki potensi untuk saling menguntungkan dalam konteks elektoral.

“Dia (Kamil) merupakan tokoh yang berakar kuat di Jawa Barat. Artinya, dia memiliki daerah pemilihan yang solid di Jawa Barat. Pak Ganjar, di sisi lain, memiliki pengaruh yang kuat di Jawa Tengah. Jadi, jika kita melihat dari perspektif politik dan hitung-hitungan elektoral, ini bisa menjadi pilihan yang sangat menguntungkan,” kata Mekeng pada Kamis (14/9/2023), seperti yang dilaporkan oleh CNN Indonesia.

Foto: CNBC Indonesia TV
Ridwan Kamil Mendekat ke Prabowo

Selain itu, kata dia, Ridwan Kamil sudah bertemu dengan Megawati. Menurut Mekeng, pertemuan Megawati dan Ridwan Kamil menjadi sinyal kuat eks Gubernur Jawa Barat itu bakal dipilih mendampingi Ganjar.

“Bu Mega memanggil orang itu tidak sembarangan,” ujar dia.

Sementara itu, Mekeng menilai kans duet Ridwan Kamil dengan Prabowo Subianto kecil. Sebab, menurut dia, Prabowo dengan Ridwan Kamil punya irisan basis massa pendukung yang sama.

“Kalau saya ya pribadi, enggak terlalu besar peluangnya. Karena irisan basis massanya juga sama aja, buat apa enggak menambah,” ucapnya.

Mekeng pun membuka kemungkinan Golkar undur diri dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) jika Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tak dipilih jadi cawapres Prabowo. Dia berpendapat Golkar harus rasional dalam menentukan sikap di Pilpres 2024 jika ada kader lain yang potensial maju jadi calon wakil presiden. Dia mengatakan Golkar merupakan partai politik dengan mesin besar.

“Kalau ada kader potensial yang bisa didukung ya, mendingan dukung kader potensial jadi cawapres dong. Jadi enggak kosong kosong, Golkar ini kan mesin besar, harus realistis,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, telah mengungkapkan bahwa Megawati Soekarnoputri telah secara langsung menawarkan posisi Calon Wakil Presiden (Cawapres) kepada Ganjar Pranowo kepada Ridwan Kamil. Pernyataan ini diungkapkan oleh Doli di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu sebelumnya (13/9/2023).

Doli menjelaskan bahwa waktu itu Ridwan Kamil diundang oleh Megawati dan kemudian ditawarkan posisi Cawapres. Menurut Doli, tawaran ini diberikan kepada Ridwan Kamil karena Ganjar Pranowo membutuhkan sosok yang memiliki kekuatan untuk meningkatkan elektabilitas di Jawa Barat.

“Dalam latar belakangnya, tawaran ini diberikan kepada RK karena Ganjar membutuhkan figur yang dapat memperkuat posisinya di Jawa Barat,” jelas Doli.

Kabar tentang kemungkinan Ridwan Kamil sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo telah dikonfirmasi oleh PDIP. Nama mantan Gubernur Jawa Barat ini bersanding dengan Mahfud MD dan Sandiaga Uno.

Politikus PDIP, Aria Bima, mengungkapkan bahwa Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, telah berbicara dengan Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar, bersama dengan tim kecil Golkar, mengenai potensi keterlibatan Ridwan Kamil ketika partai dengan lambang pohon beringin tersebut masih belum memutuskan untuk bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Pak Ridwan adalah kader Golkar, namun yang menjadi topik pembicaraan saat ini adalah bagaimana komunikasi antara partai pengusung dengan Partai Golkar. Ini dimulai oleh Mbak Puan dengan Pak Airlangga Hartarto. Arahnya adalah pembicaraan tim kecil itu membahas keterlibatan Pak RK,” kata politikus PDIP Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (12/9/2023).

Source link