Pengertian Silogisme – merupakan bentuk penalaran yang tersusun atas dua proposisi yang kemudian dijadikan dasar untuk menghasilkan proposisi ketiga sebagai kesimpulan
Pengertian Silogisme
Secara etimologis silogisme berasal dari bahasa Inggris Syllogism dan bahasa yunani Syllogismos yang berarti penggabungan atau penalaran. Dalam pengertian lain silogisme berasal dari kata Syn yang berarti bersama, dan Logizesthai yang berarti menggabungkan atau menyimpulkan.
baca juga artikel yang terkait tentang: Memahami Logika, Bahasa dan Penemuan Kebenaran!
Secara definitif merupakan bentuk penalaran yang tersusun atas dua proposisi yang kemudian dijadikan dasar untuk menghasilkan proposisi/kalimat ketiga sebagai kesimpulan dari dua proposisi yang mendahuluinya. (Lorenz bagus, 2005: 999-1000).
Silogisme juga merupakan teknik pengajuan argumentasi dimana sebuah proposisi disimpulkan dari dua proposisi lainnya yang sudah diketahui dan memuat gagasan yang sudah maklum juga, dimana proposisi kesimpulan mengikuti alur dua propoisisi pendahulunya.(Sumaryono, 2008:90)
Jenis-jenis Silogisme
Pada prakteknya silogisme dibedakan menjadi dua, yaitu: silogisme kategorik dan silogisme hipotetik
Silogisme kategorik
yaitu silogisme yang terdiri dari Proposisi-proposisi kategoris[1] (Mundiri, 2008:100, Sumaryono, 2008: 91). Proposisi pertama dan kedua di sebut Premis I dan Premis II sedangkan proposisi ketiga disebut sebagai kesimpulan. contoh:
- mahasiswa adalah kaum intelektual
- Pedagang sayur bukan kaum intelektual
- Jadi pedagang sayur bukan mahasiswa
Silogisme Hipotetik
silogisme yang premis mayornya terdiri dari proposisi hipotetis[2] sedangkan premis minor dan kesimpulannya terdiri dari proposisi kategoris (Sumaryono, 2008: 100, Mundiri, 2008: 129)
– Jika rusak, maka harus diperbaiki
– Sepeda saya rusak
– Jadi sepeda saya harus diperbaiki

Hukum-hukum Silogisme Kategorik
- Apabila premis minor partikular maka kesimpulan harus partikular juga,
– Semua yang halal dimakan menyehatkan
– Sebagian makanan tidak menyehatkan
– Jadi sebagian makanan tidak halal dimakan
- Apabila salah satu premis adalah negatif maka kesimpulan harus negatif juga.
– Semua siswa terdidik
– Sebagian manusia tidak terdidik
– Jadi sebagian manusia bukan siswa
- Kesimpulan tidak dapat diambil dari premis yang kedua-duanya partikular
Contoh Salah:
– Beberapa politikus tidak jujur
– beberapa kyai adalah politikus
– Jadi beberapa kyai tidak jujur
- Kesimpulan tidak dapat diambil dari premis yang kedua-duanya negatif
Contoh (Salah)
– Rudi bukan siswa yang pandai
– Andi bukan rudi
– Jadi andi adalah siswa yang pandai
- Term Predikat pada kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada premisnya, term yang tidak konsisten maka kesimpulannya juga salah. Contoh (Salah)
- ÂÂKambing adalah binatang
- Kucing bukan kambing
- Jadi kucing bukan binatang
- Term penengah harus bermakna sama, baik dengan premis mayor maupun premis minornya.
– Bulan itu bersinar di langit
– Juni adalah bulan
Jadi Juni bersinar di langit
( Mundiri, 2008:102-105)
Bentuk-bentuk silogisme Hipotetik
Sebagaimana dijelaskan diatas, silogisme Hipotetik merupakan Silogisme yang terdiri dari proposisi hipotetik. Yaitu proposisi yang menggantungkan antara dua klausa yaitu Antesedens dan Konsekuens. Proposisi ini juga seringkali disebut sebagai proposisi bersyarat (Sumaryono, 2008: 100, Mundiri, 2008: 129). Terdapat beberapa bentuk silogisme Hipotetik, yaitu:
Modus ponens
bagian antecedent cocok pada premis minor maka kesimpulannya juga cocok dengan konsekuennya.
- Jika hujan, saya naik becak
- Sekarang hujan
- Jadi saya naik becak
Modus tollens
apabila premis minor mengingkari konsekuen maka kesimpulannya juga tidak dapat menerima anteceden
- Bila mahasiswa turun ke jalan, penguasa akan gelisah
- Penguasa tidak gelisah
- Jadi mahasiswa tidak turun ke jalan
Dua model diatas biasanya dijumpai dalam bentuk lain sebagai berikut:
c. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent:
- Jika biaya pendidikan mahal, maka masyarakat akan gelisah
- Biaya pendidikan tidak mahal
- Jadi masyarakat tidak gelisah
d. Silogisme hipotetik premis minornya mengakui bagian konsekuennya
- Bila hujan, bumi akan basah
- Sekarang bumi telah basah
- Jadi hujan telah turun (Sumaryono, 2008: 100-103, Mundiri, 2008: 130)
Demikian uraian tentang Silogisme. Semoga bermanfaat. Salam literasi
[1] Proposisi Kategoris adalah pernyataan tanpa syarat, yang menjelaskan hubungan antara subjek dan prediket. Proposisi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu Subjek, prediket dan kopula. Kopula adalah term yang menjelaskan hubungan antara subjek dan predikat (lihat sumaryono dan mundiri 2008)
[2] Proposisi yang menjelaskan ketergantungan antara dua gagasan, oleh karena itu proposisi ini sering kali disebut proposisi bersyarat