Pemberdayaan perempuan adalah upaya menjadikan para perempuan dalam segment tertentu menjadi berdaya. Salah satu Indikatornya adalah kemandirian dan kemampuan dalam identifikasi dan penyelesaian masalah yang dihadapi, termasuk dalam bidang ekonomi.
Pemberdayaan Perempuan
Kemiskinan adalah salah satu isu penting dalam pembangunan, Indonesia adalah Negara demokrasi yang mana masyarakatnya tersebar luas dalam berbagai pulau. Usaha dalam mengurangi angka kemiskinan menjadi sebuah tantangan yang mana upaya untuk mengurangi kemiskinan tersebut adalah dengan cara memberdayakan masyarakat itu sendiri.
Pemberdayaan merupakan suatu proses pembelajaran masyarakat guna mengembangkan seluruh potensi yang bertujuan agar berperan serta dalam pembangunan. Searah dengan pemberdayaan, pemberdayaan perempuan sangat diperlukan karena perempuan lebih dominan tertinggal dalam mengakses layanan publik, pendidikan, kesehatan, dan beberapa aspek lainnya, sehingga perempuan menjadi kaum yang rentan terhadap kemiskinan.
Pemberdayaan perempuan adalah proses yang mempunyai dua dimensi, yaitu sumberdaya dan peluang. Sumberdaya dibutuhkan oleh perempuan guna mencapai kemajuan ekonomi yang meliputi sumber daya keuangan dan sumber daya fisik beserta aspek lainnya.
Pemberdayaan perempuan melalui lima komponen utama yang meliputi harga diri, hak perempuan untuk memilih, hak atas akses terhadap peluang dan sumber daya, hak untuk dapat mengendalikan hidup mereka sendiri, dan kemampuan untuk memengaruhi perubahan sosial yang positif.
Pemberdayaan berkaitan dengan upaya dalam menghapus ketidaksetaraan, pilihan untuk bekerja atau tidak bagi perempuan tergantung persepsinya masing-masing. Pemberdayaan perempuan terdiri dari beberapa dimensi, meliputi pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan sosial dan pemberdayaan politik.
Kewirausahaan sebagai solusi pemberdayaan perempuan
Keterlibatan perempuan dalam kegiatan pemberdayaan erat kaitannya dengan kemampuan untuk meningkatkan kondisi ekonomi keluarga. Data mulai dari tahun 2007 menunjukkan jumlah perempuan yang ada di Indonesia terpaksa menjadi kepala keluarga.
Kegiatan yang inovatif dapat memungkinkan mereka untuk mempelajari berbagai macam keterampilan untuk mendapatkan penghasilan serta memperluas relasi. Terdapat beberapa usaha sosial bergerak untuk membantu perempuan untuk memperoleh penghasilan.

Salah satu usaha sosial yang bergerak untuk membantu perempuan adalah kewirausahaan. Kewirausahaan sosial memberikan solusi untuk berbagai permasalahan sosial dalam masyarakat. Secara eksplisit, kewirausahaan sosial menggabungkan antara perspektif bisnis dan sosial dalam upaya membentuk kemandirian ekonomi melalui kegiatan pemberdayaan.
Gabungan perspektif bisnis dan sosial dapat menimbulkan pertanyaan bagaimana praktik kewirausahaan sosial bisa berpengaruh terhadap perubahan sosial yang ada dalam masyarakat.
Kewirausahan sosial adalah salah satu metode dalam hal memberdayakan individu terpinggirkan atau dalam artian kelompok yang kurang beruntung contohnya perempuan, sambil memberikan sebuah solusi jangka panjang terhadap masalah struktural dalam bermasyarakat.
Solusi jangka panjang bertujuan yang berorientasi pada kebutuhan kebutuhan sosial yang diarahkan menuju pada solusi permanen untuk menciptakan keseimbangan baru dan masalah sosial. Usaha sosial tersebut dapat menciptakan berbagai bentuk inovasi sosial yang cenderung mendukung pemberdayaan individu serta kelompok masyarakat. Bidang kewirausahaan merupakan pendekatan yang mempunyai manfaat pembangunan karena mendukung terbukanya lapangan kerja.
Kegiatan kewirausahaan sosial dapat diawali dengan pelatihan dengan beberapa kali pertemuan. Dalam kegiatan tersebut dapat beberapa keterampilan yang dapat di ajarkan sehingga dapat menciptakan sebuah karya dan juga dapat menghasilkan suatu penghasilan.
Keterampilan yang dapat diajarkan seperti merajut, menjahit, dan lain-lain. Kegiatan merajut ini dapat dikreasikan dalam beberapa bentuk seperti alas kaki, hiasan meja makan, ornament alat dapur, dan juga beberapa kreasi yang dapat diberi pola dari hasil rajutan.
Perempuan dalam Kelompok Perempuan Kepala Keluarga diberdayakan agar dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Perempuan harus mempunyai potensi yang ada, peluang-peluang yang mungkin dapat dikembangkan, sehingga dapat mudah peluang tersebut untuk diperluas menjadi jaringan yang lebih kuat.
Faktor yang menyebabkan Perempuan menjadi Kepala Keluarga antara lain, Karena perceraian, perempuan yang hamil dan mempunyai anak setelah ditinggal leh laki-laki, serta karena suami meninggal dunia.
Perempuan memiliki peran ganda dalam rumah tangga yang secara fisik lemah justru dibebani dengan tugas berat. Selain sebagai ibu rumah tangga, ia juga sebagai kepala keluarga. Besarnya peran perempuan merupakan pendekatan praktis yang dapat dilakukan seperti disaat kondisi ekonomi keluarga memaksa perempuan memainkan perannya sebagai penyangga ekonomi keluarga.
Salah satu upaya pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga adalah berwirausaha, yaitu dengan beberapa cara seperti mengenalkan kelompok pada perusahaan terkenal agar dijadikan pekerja, menjanjikan pelerjaan yang layak melalui bekerja sama dengan perusahaan pembuat kerajinan tangan, membuat undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan dan hak perempuan, mengembangkan potensi kewirausahaan dan memberikan kerja pada jam kerja.
Kelompok Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) dibentuk untuk menjalankan pemberdayaan kepada perempuan-perempuan yang menjadi target maupun yang menjadi bagian dari PEKKA. Perempuan yang diberdayakan adalah mereka yang menjadi kepala keluarga atau single parent. Pemberdayaan ini diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat mengenai perempuan yang memiliki status sebagai seorang single parent, serta dapat mendorong terbentuknya berbagai kebijkan yang berpihak kepada hak-hak perempuan.
Dalam pemberdayaan perempuan kepala keluarga melalui berwirausaha dapat dilakukan melalui kegiatan usaha sosial, untuk bergabung dalam kegiatan ini tidak dibutuhkan persyaratan khusus. Para perempuan hanya dimintai komitmen untuk mau belajar dan bekerja, yang akan bermanfaat untuk diri mereka sendiri.
Kegiatan ini biasanya diadakan di pedasaan karena kebanyakan perempuan single parent ini didapati di desa-desa, dengan adanya kegiatan ini banyak yang menyambut dengan antusias untk mengikutinya, terutama karena diinformasikan kepada masyarakat bahwa mereka akan mendapatkan penghasilan dengan mengikuti kegiatan ini. Seluruh peserta kelompok perempuan di perdesaan tertarik mengikuti program pemberdayaan ini karena alasan factor ekonomi. Dengan mengikuti kegiatan ini mereka memiliki harapan untuk mendukung perekonomian keluarga.
Dalam pelatihan ini pengajar selalu memberikan pekerjaan rumah selama masa pelatihan untuk melatih keterampilan peserta. Pekerjaan rumah itu dikumpulkan sepekan sekali ketika pengajar dating untuk memberikan materi pelatihan selanjutnya. Usaha social harus menambahakan satu proses lagi untuk menyelesaikan karya yang bisa di edarkan.
Kemampuan para perempuan tersebut dalam melakukan pekerjaan yang memenuhi standar kualitas belum cukup baik sehingga wirausaha social tidak memberikan target yang terlalu tinggi. Para perempuan ini juga meminta agar penghasilan yang mereka peroleh dapat meningkat, namun disisi lain mereka belum mampu membuat karya yang bagus dalam jumlah yang besar.
Program yang mendukung terciptanya kemandirian ekonomi banyak di implementasikan melalui konsep pemberdayaan karena melalui kegiatan ini perempuan dapat memiliki akses pada pekerjaan. Pemberdayaan melalui kewirausahaan ini memungkinkan perempuan dapat memiliki akses untuk mempelajari berbagai macam keterampilan sehingga mereka dapat meningkatkan kemapuan dan memperluas jaringan mereka.
Kewirausahaan social sebagai salah satu metode untuk memberdayakan individu sangat bermanfaat dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan mendukung kemandirian ekonomi. Perempuan yang terlibat dalam kewirausahaan social akan mendapatkan pelatihan dan di ajari keterampilan yang mendukung mereka untuk dapat mengakses pekerjaan yang memberikan penghasilan yaitu perempuan dapat bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, membuat keputusan sendiri serta memiliki pandangan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.
By:
Hoirun Nisa
Saida
Alif Fatul Jannah
DAFTAR PUSTAKA
Marwanti, Sri & Astuti, Ismi Dwi. 2012. Model Pemberdayaan Perempuan Miskin Melalui Pengembangan Kewirausahaan Keluarga Menuju Ekonomi Kreatif Di Kabupaten Karanganyar. Jurnal SEPA. Vol. 9 No.1 September 2012 : 134 – 144.
Tjiptaningsih, Wahyu. 2017. Pemberdayaan Perempuan Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Pada Kelompok Usaha Perempuan Di Desa Sindangkempeng Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon). Jurnal Ilmiah Administrasi, Nomor 1 Jilid 2, Maret 2017.
Erna Dede, Fujiani Dkk. 2019. Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) Melalui Pelatihan Berwirausaha (Studi Pada Kelompok Zahra Prima Di Kelurahan Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya). Vol. 1, No. 1, Agustus 2019.
Rahmi Dkk. 2021. Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Tani Tambak Udang Melalui Teknologi Kincir Modifikasi Di Desa Bulu Cindea Kabupaten Pangkep. Jurnal Jasintek Vol. 2 No. 2, April 2021: 96-102.