New: Mengenal Kearifan Lokal Indonesia: Sedulur Sikep Samin

oleh
oleh
sedulur sikep samin

Memahami kearifan lokal

Sedulur sikep Samin: Apa yang dimaksud kearifan lokal?

Kearifan lokal merupakan sesuatu yang menjadi ciri khas lokalitas dari suatu daerah tertentu. Sesuatu tersebut meliputi, nilai nilai yang berkembang dalam masyarakat, tradisi, adat kebiasaan maupun sesuatu yang sifatnya berwujud / berupa benda. kearifan lokal memiliki nilai filosofi yang tinggi. mengandung dimensi pedoman hidup (ways of life), solusi atas masalah, dan falsafah kehidupan berbagai dimensi.

Pada umumnya kearifan lokal ini dikenalkan, di sosialisasikan, dikonstruksi secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Konteks “daerah” dalam pemahaman kearifan lokal ini memang bersifat dinamis. Artinya adakalanya terkait nama desa, kecamatan, kabupaten, atau bahkan suku dan tidak mengenal batas administrasi wilayah tertentu.

Misalnya: kearifan lokal desa A, hal ini menjelaskan kearifan lokal suatu desa tertentu (ada batas wilayah). Contoh kedua: kearifan lokal masyarakat dayak, kearifan lokal masyarakat madura dan lain sebagainya. Contoh kedua, menggambarkan kearifan lokal yang tidak terikat oleh batas wilayah tertentu.

baca juga: Pedoman Hidup masyarakat Jawa: nilai spirit dan kearifan lokal

Mengenal kearifan lokal Suku Samin

Budaya Indonesia salah satunya yaitu ajaran Suku Samin. Ajaran-ajaran yang dilestarikan oleh masyarakat Suku Samin merupakan suatu kearifan lokal untuk tetap dipertahankan nilai tradisoanalnya. ajaran ini dikenal dengan istilah Sedulur sikep samin

Suku samin yang tersebar diberbagai daerah yaitu Blora, Kudus dan Bojonegoro mempunyai kearifan lokal yang sama tetapi bentuk tradisi yang berbeda. Suku Samin di Dukun Blimbing Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora mempunyai tradisi sedulur sikep yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Wong Samin atau Sedulur sikep Samin merupakan sekelompok orang atau komunitas  yang penerus ajaran Ki Samin Surosentiko yang pada masa penjajahan di Indonesia melakukan perlawanan kepada Belanda bukan dalam kekerasan tetapi pembangkangan sehingga menempel stereotype negatife kepada masyarakat Suku Samin.

Mengenal sedulur sikep Samin

Tradisi Sedulur sikep yang merupakan ajaran untuk kehidupan antara lain agama Adam, percaya dengan adanya roh, tidak menganggu orang lain, sabar, tidak menyakiti orang lain dan juga menjaga mulut.

Dalam mempertahankan dan melestarikan ajaran sedulur sikep ini harus didukung juga oleh penerus masyarakat Suku Samin. Dalam hal ini setiap orang atau kelompok masyarakat juga memiliki kewajiban untuk melestarikan ajaran tradisi sedulur sikep termasuk dalam keluarga.

sedulur sikep samin
inibaru.id

Kelurarga mempunyai peran penting untuk tetap mempertahankan dan mengajarkan kepada penerus agar budaya dan tradisi suku samin tidak hilang pada era modernisasi.

BACA JUGA  Tipe Budaya Politik, manakah budaya politik kita?

Ajaran sedulur sikep yang mengajarkan hidup menjadi orang baik, jujur dan tidak menyakiti orang lain harus diajarkan oleh orang tua kepada penerusnya untuk kehidupannya yang baik didaerahnya maupun didaerah lain.

Tugu Sedulur Sikep Samin
liputan6.com

Esensi ajaran sedulur sikep Samin

Sedulur sikep merupakan ajaran yang dipecayai oleh masyarakat Saminesme atau penganut Samin. Penganut Samin atau Suku Samin merupakan pengaut dari ajaran Surosentiko yang telah ada sejak penjajahan Belanda. Surosentikan beserta penganutnya menolak peranturan-peranturan yang dibuat oleh Belanda seperti membayar pajak.

Ajaran Sedulur sikep Samin mempunyai  larangan dan aturan untuk menjalani hidup. Ajaran Samin perihal agamapun menjadi acuan untuk melanjutkan hidup.

Paham Saminisme mempunyai ajaran sedulur sikep yaitu dengki, srei/kemiren, panasten, colong, pethil, jumput, nemu, dagang, kulak, blantik, mbakul, nganakno duit, mbujuk, apus akal, kenah, ngampungi pernah, dawen,nyi-nyio marang sepodo, bedog.

Dalam Bahasa Indonesia mempunyai arti dengki, iri hati, gampang marah, mencuri, kikir, ambil sedikit, menemukan, berdagan, kulakan, calo, rentenir, berbohong, bersiasat, triik, nasehat buruk tidak berbalas budi, menuduh tanpa bukti, berbuat nista sesame penghuni alam, dan menuduh (Endrayadi, 2013: 122)

Artinya sedulur sikep samin ini mengajarkan penganutnya untuk menjauhi dan meninggalkan sifat dan sikap buruk diatas.

Dengan segala adat-istiadat yang berkembang dalam masyarakat samin, serta dengan segala ajarannya menjadikan bahwa masyarakat samin mempunyai budaya tersendiri sehingga menjadi ciri khas dari masyarakat samin.

Masyarakat samin memang terkenal dengan kolot, tidak menaati peraturan dan suka membantah, hal ini juga terjadi pada proses Perkawinan yang tidak mencatatkan nikah sah dalam negara. Perkawinan dalam masyarakat sami hanya bertemu kedua pihak keluarga dan mereka setuju telah resmi menjadi keluarga.

Dimana suku samin berada?          

Suku Samin merupakan bagian dari masyarakat Kabupaten Blora jawa tengah. Suku sama dikenal sebagai pengikut ajaran Samin Surosentiko. Hingga Sekarang Ajaran Samin Surosentiko dipertahankan oleh masyarakat Dukun Blimbing Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.

Tradisi dan ajaran inilah yang kemudian dikenal dengan tradisi sedulur sikep samin. Dalam hal ini pastinya tidak terlepas dari usaha-usaha untuk tetap melestarikan dan mempertahankan ajaran sedulur sikep oleh masyarakat Suku Samin

Salah satunya dengan memanfaatkan institusi sosial “keluarga”  dalam sosialisasi tradisi. Sosialisasi ini dilakukan untuk menjaga kearifan lokal masyarakat samin agar tetap lestari, bertahan dalam kehidupan penerus-penerusnya.

Dukun Blimbing Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora merupakan salah satu kelompok masyarakat samin yang sampai saat ini masih mempertahan ajaran-ajaran samin.

 Hidup di desa dan dekat dengan alam, pada zaman dulu masyarakat samin tidak mau jika berkerja sebagai pedagang.

masyarakat samin lebih memilihi bekerjaan di sawah dan memanfaatkan yang ada. Ajaran masyarakat samin untuk selalu jujur, rendah hati, dan kesederhanaan yang dimiliki sekaligus dipertahankan oleh penganut samin hingga mewariskannya pada anak cucu generasi selanjutnya

BACA JUGA  Pelatihan Kewirausahaan Ekokultural - memberdayakan Masyarakat miskin pedesaan

Penganut ajaran samin selalu mengajarkan dan menganjurkan untuk dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari, seperti sifat jujur, hidup gotong-royong, tidak drengki, srei, dahpen, panasten, kemeren pada orang lain.

Masyarakat Samin memiliki banyak kearifan lokal tradisi dan nilai. Termasuk dalam mempertahankan keseimbangan ekologi disekitarnya.  Dalam Mempertahankan Keseimbangan Ekologis, Masyarakat Samin memiliki Konsepsi hidup selaras dengan alam, mempunyai filosofis tinggi dan bertahan menjadi pedoman hidup.

Konsepsi ini menjadikan Masyarakt samin mampu bertahan di era modern yang semakin maju yang dapat dijadikan pelajaran bagi bangsa untuk tetap berprinsip menjadi orang yang mandiri. Bersahabat dengan alam, dan berfikir masa depan.

Dalam point ini, masyarakat samin telah mengajarkan sejak lama, spirit sustainable development hanya saja penyampaiannya bersifat sederhana.

Kearifan lokal yang dimiiki oleh masyarakat samin memang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar dan juga masyarakat secara luas.

Sedulur sikep samin menjadi tatanan dan aturan yang dipertahankan oleh masyarakat samin untuk menjadi pedoman hidup yang diajarkan secara turun-temurun.  Dan masih eksis hingga saat ini.

Diskusi teoritik

Fungsionalisme struktural Talcott Parsons

Sistem sosial merupakan bagian bagian yang saling terkait, saling berhubungan secara fungsional. Bagian tersebut kemudian disebut sebagai sub sistem.

Talcott Parsons mengawali Pmbahasan teorinya yaitu fungsionalisme struktural dimulai dari empat fungsi penting untuk semua sistem tindakan, empat sistem penting tersebut yaitu biasa disebut dengan skema AGIL (Ritzer, 2016).

Adaptation (adaptasi)

 sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat,sitem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhannya.

Dalam konteks strategi masyarakat suku samin dalam mempertahankan tradisi sedulur sikep samin, bentuk adaptasi yang sesuai dengan konsepsi AGIL ini adalah  menyesuaikan dengan lingkungan, situasi dan kondisi saat ini.

Sebagaimana kita ketahui bersama ciri masyarakat saat ini dipengaruhi oleh budaya modern, dimana dikuasai penuh oleh budaya pop, sehingga menyebabkan tradisi dan budaya tradisional disisihkan.

Bentuk adaptasi atau menyesuaikan ini mampu menjadi salah satu strategi dalam mempertahankan tradisi dan budaya sedulur sikep oleh masyarakat samin di Blora dan masih bertahan hingga saat ini.

Goal Attainment (pencapaian tujuan)

sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya. Dalam konteks upaya atau strategi mempertahankan tradisi sedulur sikep oleh masyarakat samin, bentuk goal Attainment (pencapaian tujuan) adalah Eksistensi ajaran Sedulur sikep itu sendiri.

Integration (integrasi)

suatu sistem harus mengatur dan mengelola antar hubungan bagian-bagian lainnya yakni adaptation, goal attainment dan latency. Upaya atau strategi masyarakat samin dalam mempertahankan tradisi sedulur sikep samin, bentuk dari integration adalah mengelolah hubungan-hubungan antar masyarakat suku samin.

Upaya ini untuk mewujudkan goal atau tujuan yang ingin tercapai yakni berhasil mempertahankan tradisi sedulur sikep pada masyarakat samin, dapat bertahan meskipun harus “berlawanan” dengan tradisi modern yang berkembang saat ini.

BACA JUGA  Mulai Kuliah Offline, Telang Banjir Pedagang Makanan

Latency (latensi atau pemeliharaan pola)

 sebuah sistem harus melengkapi , memelihara, dan memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi.

Bentuk latency dalam pembahasan ini adalah mengenai mempertahankan tradisi sedulur sikep oleh masyarakat samin adalah  melengkapi , memelihara, dan memperbaiki tradisi sedulur sikep itu sendiri serta pola-pola hubungan antar masyarakat samin sehingga tradisi sedulur sikep samin tidak hilang dan terdisrupsi oleh budaya modern.

     Dari penjelasan diatas, maka teori fungsional struktural melalui skema AGIL tepat untuk membantu menemukan strategi yang tepat dalam mempertahanan tradisi sedulur sikep oleh masyarakat samin.

 Hal ini bukan tanpa alasan, budaya modern menjadikan semuanya sama bahkan termasuk tradisi, sehingga setiap entitas masyarakat idealnya mempertahankan keunikannya. Tujuannya adalah melestarikan keunikan tersebut, dikenal secara turun temurun dan menjadi pembeda dalam pluralisme masyarakat.

Strategi mempertahankan kearifan lokal Sedulur sikep Samin.

Masyarakat Suku Samin yang mempunyi ajaran sedulur sikep yang diajaran secara turun temurun yang diajarkan oleh Samin Surosentiko. Pada masa modernisasi saat ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat khususnya para pengikut ajaran penerus ajaran Ki Samin Surosentiko.

Dalam keadaan ini setiap orang tetap berusaha melestarikan segala tradisi Suku Samin dengan cara memperkanalkan kepada generasi muda untuk tetap memipertahankan kearif lokalnya. Termasuk pada tradisi sedulur sikep samin yang menjadi cikal bakal masyarakat Suku Samin di Dukun Blimbing Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.

Jika dilihat dari Skema AGIL maka dapat kita ringkas substansinya berdasarkan Point point AGIL tersebut:

Adaptation (adaptasi): sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat,sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhannya.  Dilihat dari  adaptasi, para  pengikut samin berusaha mengajarkan kepada generasi penerus untuk  mengenali dan memahami ajaran sedulur sikep  untuk digunakan dalam menjalani kehidupan.

Goal Attainment (pencapaian tujuan): sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya. Masyarakat samin mengajarkan kepada penerus untuk menanamkan ajaran samin sejak dini agar tetap dapat digunakan dan dilestarikan oleh para penerus.

Integration (integrasi): suatu sistem harus mengatur dan mengelola antar hubungan bagian-bagian lainnya yakni adaptation, goal attainment dan latency. Dalam hal ini  masyarakat samin tetap berusaha untuk mempertahankan dan melestarikan ajaran sedulur sikep samin untuk tetap digunakan olah para penerus  sebagai pedoman dan larangan hidup.

Latency (latensi atau pemeliharaan pola): sebuah sistem harus melengkapi , memelihara, dan memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi. Masyarakat samin mengajarkan kepada anak cucunya dalam menggunakan ajaran sedulur sikep samindalam menjalankan hidup.

Karena ajaran samin, para masyarakat samin percaya bahwa kehidupannya dengan berpodaman pada ajaran samin makan kehidupannya akan lebih baik, sehingga masyarakat samin berupaya untuk tetap mempertahankan dan melestarikan ajaran samin

Demikian uraian singkat mengenal kearifan lokal indonesia Seri Suku Samin. Yuk kita pertahankan kearifan lokal kita agar tetap eksis dan menjadi sarana edukasi kehidupan bagi kita dan generasi yang akan datang.

Salam dunialiterasi

Tinggalkan Balasan