Memahami Globalisasi – Michael Billing menyebutkan bahwa awal munculnya Globalisasi di era 1990-an, tidak hanya dalam setting  akademik, tetapi juga dalam kebijakan publik diseluruh dunia. Starting point Globalisasi ditawarkan sebagai strategi marketing global,serta perencanaan strategis dalam perusahaan transNasional yang dipelopori oleh coca-cola, Ford, Mc.Donald.
baca juga: Globalisasi : peluang dan tantangan bagi negara sedang berkembang
Memahami Globalisasi
globalisasi ini mengandaikan adanya produksi standard sebagai upaya rasionalisasi produksi. Globalisasi sebagai wahana ekspansi perusahaan mutinasional dicitrakan dengan dua hal, pertama Globalisasi marketing dengan tujuan totalitas konsumsi potensial untuk satu produk diseluruh dunia dengan operasi skala global. Kedua advertising global, sebagai soft power kapitalisme dalam menciptakan kebutuhan semu dan internalisasi serta eksternalisasi suatu produk pada dunia. (Outhwaite. Ed, 2008: 344)

Globalisasi ekonomi ditandai dengan produksi global sebagai mesin percepatan kapitalisme. Standardisasi produk menjadi ciri utama globalisasi produksi. Secara spesifik globalisasi ini merupakan produk determinan ekonomi negara maju sebagai upaya perluasan pasar dan produksinya. Dewasa ini globalisasi telah menyentuh batas-batas kekuasaan negara dalam mengontrol ekonomi lokalnya. Integrasi ekonomi-pasar telah menjadi ciri utama dalam karakteristik ekonomi global sehingga dikenal dengan globalisasi produksi. Dalam pengertian yang lebih spesifik Jary&jary mendefinisikan Globalization of productions merupakan:
The integration economic activities by units of private capital on a world scale. Globalization is key element of post-fordism. And resides in the ability of the multy national company or corporations to harmonize, integrate and make its productions flexible…..
Globalisasi produksi merupakan Integrasi unit-unit kegiatan ekonomi dengan modal swasta dalam skala dunia. Globalisasi adalah elemen kunci pasca-fordism. Yang terletak pada kemampuan Multi Nasional corporations untuk menyelaraskan, mengintegrasikan dan membuat produksinya yang fleksibel. Fleksibelitas ini merupakan penekanan pada penggunakan teknologi komunikasi dan robotisasi produksi. Selain itu globalisasi produksi juga menyebabkan maraknya ekspansi produksi pada Negara dunia ketiga. Hal demikian didasarkan pada efektifitas dan fleksibelitas produkdi karena upah buruh di Negara sedang berkembang cenderung lebih murah (Jary&Jary, 1991: 260)
Globalisasi sebagai proses ekonomi tentunya mempunyai dampak, baik positif maupun negatif. Disatu sisi Globalisasi mempunyai kemampuan development, meningkatan perekonomian sebuah negara, namun disis lain globalisasi justeru menghancurkan, dan menciptakan ketergantungan ekonomi bagi negara yang “kalah†secara Global (Nugroho, 2001: 28-29). Hal mendasar yang menjadi permasalahan adalah bagaimana pengaruh globalisasi pada kesejahteraan sosial bagi negara-negara sedang berkembang khususnya indonesia?. Apakah globalisasi dapat membawa kesejahteraan bagi negara sedangberkembang seperti Indonesia atau justeru sebaliknya.