Laboratorium Fisib Utm Adakan Pelatihan Basic Skill Kuantitatif
Pelatihan Basic Skill Kuantitatif – Merupakan pelatihan yang ditujukan untuk memberikan dasar dasar keterampilan mahasiswa dalam melakukan penelitian kauntitatif. Point pentingnya adalah bagaimana mahasiswa memahami konteks penelitian sehingga mampu menyusun instrumen penelitian dengan baik dan benar. Kemampuan ini harus ditunjang dengan keterampilan dalam menggunakan Aplikasi analisis data kuantitatif seperti Amos, AtlasTi, SPSS dan lainnya.
Pelatihan Basic Skill Kuantitatif – FISIB UTM Upgrade kemampuan mahasiswa dalam penelitian kuantitatif
Laboratorum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura mengadakan pelatihan basic skill kuantitatif yang diberi nama “Pelatihan Upgrading dan Refreshment Basic Skill Kuantitatif” acara tersebut berlangsung selama enam jam dan dibagi atas dua sesi, yang mana sesi pertama dilakukan untuk pemaparan materi, dan sesi ke dua yakni melakukan praktek langsung menggunakan aplikasi amos dalam mengelola data penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif.

Baca Juga: Memahami Novelty dan Academic Contribution Penelitian
Pihak Laboratorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura menghadirkan pemateri ahli kuantitatif yakni Arif Kamar Bafadal. Laki-laki lima puluh tahunan ini memaparkan materi dasar mengenai cara pengelolaan data dengan metode kuantitatif.
“Tentu saya akan memberikan materi basic dulu, belum yang lebih lanjut” katanya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dosen, Asisten Laboratorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura, serta Mahasiswa yang mendaftar pada acara ini.
“Acara ini dihadiri oleh Asisten Laboratorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya kurang lebih dua belas orang, Beberapa Dosen, dan Mahasiswa yang sudah kami batasi jumlahnya sekitar tiga puluh lima orang yang mendaftar” kata Zainal Abidin, Kepala Laboratorium FISIB UTM.
Beberapa peserta pelatihan yang menghadiri acara ini merupakan Mahasiswa yang menggunakan metode kuantitatif dalam pengelolaan data penelitian untuk tugas akhirnya. Namun, Mahasiswa yang hadir tak hanya didominasi oleh semester yang sama, melainkan dari berbagai semester, yakni seperti semester lima, tujuh, bahkan ada yang semester sembilan. Mereka semua berupaya untuk mendapatlan ilmu dalam kegiatan ini sebagai usaha mempermudah pengerjaan tugas akhirnya.
Pelatihan basic skill kuantitatif ini dimulai pada pukul 09.00 WIB pagi hari dan berakhir pada 15.00 WIB, dengan satu Pemateri, Moderator yakni Mohtazul Farid S.Sos., M.Si salah satu Dosen Program Studi Sosiologi, dan MC yakni Sugiati salah satu Mahasiswa semester lima Program studi Sosiologi yang turut serta berpartisipasi dan berkolaborasi didalamnya. Pada proses praktik penggunaan amos dalam mengelola data kuantitatif seluruh peserta pelatihan terlihat fokus memandangi laptopnya masing-masing.
Tak hanya itu, bebarapa Dosen yang ikut hadir juga membantu Mahasiswa yang kesulitan dalam mengoperasikan amos terutama Pemateri Arif Kamar Bafadal begitu lihai menuntun peserta pelatihan basic skill kuantitatif pada Kamis, 10 November 2022.
Baca Juga: 6 Cara Menulis Proposal Penelitian Untuk Skripsi
Rendahnya Minat Mahasiswa dalam Penelitian Kuantitatif
Khoirul Rosyadi, selaku Wakil Dekan Tiga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura menuturkan, bahwa kegiatan ini sangat perlu diadakan, hal itu lantaran metode penelitian kuantitatif jarang diminati oleh Mahasiswa saat mengerjakan tugas akhirnya.
Menurutnya, Mahasiswa lebih menyukai pengelolaan data menggunakan metode kualitatif.
“Sepertinya semua yang ada disni menurut saya sudah ahli kualitatif, maka pelatihan kuantitatif ini sangat diperlukan” kata Rosyadi, dalam sambutannya.
Sejauh ini, proporsi Penggunaan metode penelitian kuantitatif Oleh mahasiswa baik dalam tugas terstruktur, maupun tugas Akhir masih sangat minim. Jika diprosesntasekan kira kira hanya 10%, sisanya adalah metode penelitian Kualitatif. “Adanya kegiatan ini diharap mulai mendorong Mahasiswa untuk menggunakan metode penelitian kuantitatif juga dalam pengelolaan data penelitiannya” kata Farid, Moderator.
Kegiatan ini berupaya membangun kepercayaan para peserta pelatihan bahwa metode penelitian kuantitatif bisa dilakukan dan tidak sesulit yang dibayangkan. Pemateri, Arif menuntun para peserta dari awal penggunaan amos, hingga proses akhir pengelolaan data. Kegiatan ini berakhir dengan kesimpulan dari Moderator yang mengatakan bahwa penggunaan metode kuantitatif ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Sejauh ini, Sudah bukan rahasia lagi, bahwa sebagian besar mahasiswa ilmu sosial beranggapan bahwa Metode penelitian kuantitatif lebih susah daripada metode kualitatif.
baca juga: hari Pertama mahasiswa Fisib UTM Masuk kuliah
*) Sugiati, Mahasiswa Sosiologi, FISIB UTM