Jurnal Internasional menjadi standar kualitas suatu publikasi ilmiah. Simak selengkapnya untuk sejarah perkembangan, fungsi, dan daftar publisher.
Dalam dunia pendidikan, jurnal internasional menjadi salah satu acuan materi pembelajaran. Dimana literatur satu ini dianggap sebagai ilmu yang paling update dan melengkapi pengetahuan sebelumnya. Yuk, cari tahu lebih lanjut terkait sejarah, fungsi, manfaat dan publishernya. namun sebelum pada penjelasan mengenai jurnal internasional, ada baiknya kita memahami Apa itu jurnal ilmiah atau jurnal akademik.
Memahami Jurnal ilmiah
Istilah jurnal akademik atau Ilmiah sudah tidak asing bagi dosen, mahasiswa dan peneliti. Jurnal akademik adalah kumpulan artikel hasil penelitian lapangan maupun studi literature yang diterbitkan secara berkala dengan mengikuti standard penerbitan jurnal.
Artikel yang diterbitkan pada jurnal akademik harus mengikuti kaidah ilmiah dan memenuhi standard metodologi penulisannya. Jurnal ilmiah ini ditujukan sebagai sumber referensi bagi penulis lain dan memperkaya khasanah keilmuan.
Dari gambaran singkat diatas dapat ditarik kesimpulan point substantif dari jurnal ilmiah yaitu:
- Kumpulan artikel ilmiah baik dari hasil penelitian lapangan maupun studi literatur dan resensi buku
- Terbitan berkala: diterbitkan secara berkala dan konsisten setiap tahunnya. Biasanya ditandai dengan volume, nomor dan tahun
- Sebagai sumber referensi atau rujukan peneliti dan penulis.
- Sebagai upaya sistematisasi pengembangan keilmuan karena sifatnya yang terus diperbarui dan mensyaratkan kebaruan serta academic contribution
Untuk memahami lebih detail dalam artikel ini akan dibahas mengenai
Pengertian jurnal ilmiah berdasarkan sumber kredibel: hal ini penting sekali sebagai pengetahuan dasar bagi yang mulai mendalami publikasi pada jurnal ilmiah. Bukan sekedar pemahaman common sense
Sejarah jurnal akademik atau ilmiah, sejarah menggambarkan bagaimana jurnal ilmiah digagas, spirit Menyusun dan mengembangkan jurnal ilmiah. Hal ini penting untuk memahami lebih lanjut mengapa harus ada jurnal ilmiah dan apa tujuan dan manfaatnya
Pada bagian substansi jurnal internasional akan diulas dengan sistematika sebagai berikut:
- Sejarah Jurnal Internasional
- Perkembangan Jurnal internasional
- Fungsi Jurnal Internasional, mencakup fungsi sebagai media informasi hasil penemuan, media komunikasi pengembangan riset, literatur dan standardisasi, alat pembanding uji coba penelitian terbaru dan jejak rekam tulisan ilmiah
- Manfaat Jurnal Internasional mencakup fungsi dan manfaat dalam memperkaya ilmu pengetahuan, mempermudah pengembangan riset terbarukan, menjadi acuan standard keilmuan secara global.
- Publisher Jurnal Internasional meliputi: Elsevier, Wiley, Taylor and Francis, American Chemical Society, Emerald Journald, Springer
Situs Akses Jurnal Internasional
1. Google Scholar
2. ScienceDirect
3. Directory of Open Access (DOAJ)
4. International Journal of Education and Research (IJEA)
5. SCOPUS
6. ResearchGate
7. Academia.edu
8. Perpusnas
9. LIPI
Pengertian jurnal ilmiah
Pengertian jurnal ilmiah merujuk pada berbagai sumber adalah publikasi berkala yang diterbitkan melalui proses peer review atau ulasan sejawat dalam satu disiplin ilmu tertentu. Secara fungsional jurnal ilmiah berfungsi sebagai forum ilmiah yang transparent untuk tujuan presentasi hasil kajian, pengawasan dan diskusi penilitian dalam rangka pengembangan keilmuan.
Artikel publikasi jurnal ilmiah adalah hasil penelitian lapangan, kajian literatur atau studi Pustaka, ataupun resensi atau review buku. Penerbitan jurnal ilmiah ditujukan untuk memberikan ruang kepada peneliti dari berbagai. Tempat untuk menyatukan pengetahuan, menyumbangkan apa yang mereka miliki dan mereka ketahui dalam rangka grand design pengembangan dan penyempurnaan ilmu pengetahuan. Belakangan jurnal ilmiah tidak sekedar bertujuan mengembangkan keilmuan saja, akan tetapi bagaimana memberikan warna dan manfaat kepada masyarakat.

Point penting dalam jurnal ilmiah
- Merupakan terbitan berkala, jurnal akademik diterbitkan secara rutin setiap tahun, ada yang 2 kali, 3 kali, 4 kali hingga 12 kali. Konsistensi penerbitan dan jumlah artikel yang diterbitkan menjadi salah satu tolak ukur penilaian dalam akreditasi jurnal ilmiah.
- Merupakan forum ilmiah, forum dalam artian sebagai sarana mengkomunikasikan pengetahuan, inovasi dan temuan terbaru. Dalam konteks ini, jurnal ilmiah merupakan sarana bagi ilmuwan untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan temuan terbaru mereka dalam bidang ilmu yang ditekuninya. Selain itu, jurnal ilmiah juga merupakan sarana kritik atas temuan sebelumnya. Spiritnya adalah untuk menyempurnakan keilmuan.
- Melalui proses peer review, setiap jurnal ilmiah secara pasti terdapat pengelola, mulai editor, reviewer substantif. Ketika artikel diajukan untuk diterbitkan maka artikel tersebut akan “diuji†melalui proses review. Mulai dari standard template penulisan, gaya slingkung, dan substansi. Nilai kebaruan, academic contribution biasanya menjadi permintaan utama yang harus ditonjolkan dalam artikel jurnal ilmiah. Proses ini ditujukan untuk menjamin kualitas keilmuan dan memastikan bahwa penulis benar benar mendalami keilmuan yang ditekuninya.
- Spesifikasi bidang keilmuan. Ilmu pengetahuan terbagi menjadi banyak sekali cabang, setiap cabang keilmuan berupaya mengembangkan diri melalui berbagai kajian ilmiah dengan standard metodologi tersendiri. Setiap cabang pengetahuan memiliki jurnal masing masing. Sehingga mereka akan menentukan cakupan bidang kajian yang diterima untuk diterbitkan.
Sejarah jurnal ilmiah
Berbicara sejarah Jurnal ilmiah berarti ada dua point penting yang harus dibahas. Pertama adalah jurnal apa yang pertama kali terbit. Kedua apa yang melatarbelakangi adanya jurnal ilmiah.
Dirunut dari berbagai database jurnal akademik, bahwa Jurnal akademik yang pertama kali terbit adalah Journal des sçavans yaitu pada Januari 1665, wah sudah cukup tua juga ya. Mengiringi masa renaissance atau aufklarung dimana dunai mulai keluar dari doktrin teologi dalam menemukan kebenaran.
Journal des sçavans (kemudian berganti nama menjadi Journal des savans dan kemudian Journal des savants, lit. Journal of the Learned), pertama kali didirikan oleh Denis de Sallo. Saat ini berfokus pada sejarah Eropa dan sastra pramodern.
Edisi pertama muncul sebagai pamflet kuarto dua belas halaman[1] pada hari Senin, 5 Januari 1665.[2] Ini tidak lama sebelum kemunculan pertama Philosophical Transactions of the Royal Society, pada 6 Maret 1665
Jurnal tersebut berhenti terbit pada tahun 1792, selama Revolusi Prancis, dan, meskipun muncul kembali secara singkat pada tahun 1797 dengan nama baru Journal des savants, terbitan reguler tidak dimulai kembali sampai tahun 1816. Sejak saat itu, Journal des savants diterbitkan di bawah perlindungan Institut de France. Dari tahun 1908 hingga 2020, diterbitkan di bawah perlindungan Académie des Inscriptions et Belles-Lettres. Dan Pada tahun 2021, perusahaan ternama Belgia Peeters mengambil alih publikasi. Hingga saat ini menjadi jurnal akademik terkemuka dalam beasiswa humaniora Prancis.
Kemudian jurnal kedua adalah Philosophical Transactions of the Royal Society (Maret 1665).
(sering kali disingkat menjadi Phil. Trans.) adalah sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Royal Society. Pada masa-masa terawalnya, ini adalah ventura swasta dari sekretaris Royal Society. Philosophical Transactions of the Royal Society Ini menjadi publikasi perhimpunan resmi pada 1752.
Ide, inovasi dan temuan dari penelitian ilmiah merupakan hal penting yang harapkan memberikan manfaat pada dunia, selain bermanfaatkan mengembangkan keilmuan dibindangnya. Namun, tanpa sarana sosialisasi atau media penyebarluasan maka semuanya akan sia sia.
Selain itu, para ilmuwan yang tersebar diseluruh dunia juga kesulitan bagaimana mereka berkomunikasi secara keilmuan, bagaimana mereka bertukar pendapat, bagaimana mereka mengetahui bahwa temuannya adalah original, bagaimana mereka akan mengkritik dan menyempurnakan ilmu pengetahuan.
Untuk menjawab itu semua, maka muncul ide gagasan penerbitan jurnal ilmiah. Meskipun tujuan awalnya tidak general mewakili semua bidang keilmuan. Misalnya jurnal pertama yang terbit ini ditujukan untuk para sastrawan, dan memiliki empat tujuan utama: yaitu resensi atau menulas buku-buku besar Eropa yang baru diterbitkan, mempublikasikan obituari orang-orang terkenal,
melaporkan penemuan-penemuan dalam seni dan sains, dan melaporkan proses dan kecaman dari pengadilan sekuler dan gerejawi, serta Universitas baik di Prancis maupun di luar.
Seiring dengan dinamika ilmu pengetahuan jurnal ilmiah menjelma menjadi forum resmi para ilmuwan dalam mengembangkan dan menyempurnakan keilmuan secara global sesuai bidang masing masing.
Seorang ilmuawan dalam jurnal ilmiah dapat mempresentasikan gagasan dan temuannya sekaligus mengkritik temuan sebelumnya. Intinya jurnal ilmiah ada dua proses evaluasi, evaluasi atau review oleh pengelola jurnal atas kelayakan ide gagasan dan kebaruannya, dan evaluasi atau kritik dari pembaca yang kemudian merujuknya sebagai penguat ide argumentasi atau menjadi bahan evaluasi atau kritik.
itulah sejarah dan perkembangan awal jurnal ilmiah. sekarang akan kita bahas mengenai jurnal internasional.
Sejarah Jurnal Internasional
Jurnal ilmiah berstandar internasional menjadi salah satu komponen yang dipertimbangkan dalam berkarier di dunia pendidikan. Khususnya pada jabatan fungsional guru besar atau professor. Sejarah publikasi jurnal internasional dimulai sejak revolusi industri di Eropa.
Dimana pada tahun 1439 seorang pandai besi dari Jerman, Gutenberg, berhasil membuat mesin penyalin tulisan yang dapat dipindahkan. Mesin ini menjadi awal mula perbanyakan Salinan tulisan dalam jumlah besar. Naskah keagamaan dalam kitab suci menjadi dokumen yang paling awal disalin.
Pada 1580, keluarga Belanda, Elzevir, mendirikan usaha House of Elzevir. Dimana bisnis ini bergerak untuk menerbitkan buku dan menjualnya. Pada era ini banyak karya ilmuwan yang dituliskan dalam bentuk buku dan dipasarkan secara luas.
Pada tahun 1665, Henry Oldenburg menjadi sosok pertama sebagai pendiri penerbit komersial sekaligus editor jurnal ilmiah pertama. Hal ini bermula pada tahun 1663 dimana Hendry ditunjuk sebagai sekretaris Royal Society.
Henry O. melakukan pengiriman naskah jurnal kepada para pakar untuk menilai mutu naskah sebelum diterbitkan. Proses dilanjut dengan mengedit nomor publikasi ‘Philosophical Transactions of Royal Society’. Dokumen ini juga dianggap sebagai jurnal ilmiah internasional yang pertama kali terbit.
Ada 4 peran dari publikasi ilmiah untuk Royal Society menurut Oldenburg. Peran pendaftaran, yang menempatkan penerbit sebagai pihak ketiga yang netral untuk melacak kebenaran ilmu pengetahuan. Peran sertifikasi, mewajibkan penerbit secara aktif sebagai dewan editor dan penjamin mutu akhir.
Peran penyebaran, meletakan penerbit untuk memproduksi jurnal dan mendistribusikannya. Serta peran penjagaan, dimana para penerbit turut menjadi dan mengarsipkan ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
baca juga: download jurnal internasional
Perkembangan Jurnal internasional
Setelah era modern, publikasi jurnal ilmiah semakin berkembang. Keempat peran yang disebut oleh Oldenburg menjadi lima. Peran kelima mempromosikan dan memfasilitasi penggunaan informasi ilmiah. Para penerbit pun memperkaya tautan dengan menghubungkannya dengan penelitian lain.
Jika anda sadari, pada bagian daftar pustaka atau referensi merupakan bentuk peran kelima. Dimana pada perkembangannya berjalan cepat ketika sudah masuk pada era digital menggunakan internet. Semua penerbit dan publisher berlomba-lomba memberikan akses jurnal internasional.
Mesin pencarian menjadi investasi dalam inovasi teknologi baru. Para penerbit berusaha mengkoordinasikan pertukaran gagasan antara penulis dan pembaca karya ilmiah. Melalui basis data abstrak mesin pencari akan mereferensikan kepada jurnal ilmiah terkait.
Berdasarkan data yang dihimpun, pada tahun 2006 – 2010, negara Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak menerbitkan jurnal ilmiah. Dimana total seluruh publikasinya sudah mencapai 480.000 jurnal. Kemudian China menyusul di posisi kedua dengan total 340.000 artikel jurnal ilmiah.
China secara signifikan mengejar 15% pertumbuhan artikel pada periode tersebut. Pertumbuhan jumlah publikasi juga diikuti oleh beberapa negara asia lainnya, seperti Malaysia (35%), Iran (26%), Romania (25%), Saudi Arabia (24%), dan Pakistan (20%).

Fungsi Jurnal Internasional
1. Media Informasi Hasil Penemuan
Fungsi utama jurnal internasional adalah sebagai media informasi terkait temuan ilmiah terbaru. Tidak terbatas pada hasil namun juga kondisi dan metodologi untuk mendapatkan hasil tersebut.
Contohnya saja pada artikel penemuan arus listrik. Hasil penemuan arus listrik ini dipublikasikan ke khalayak umum. Kemudian khalayak umum mengetahui dan memanfaatkan dari hasil temuan.
2. Media Komunikasi untuk Pengembangan Riset
Jurnal internasional yang dipublikasikan juga dapat menjadi batu loncatan untuk pengembangan dari riset sebelumnya. Dimana ilmuwan sebelumnya telah memberikan catatan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut pada area tertentu.
Contohnya saja pada pengembangan mobil listrik. Para ilmuwan sebelumnya berhasil merancang sebuah mobil listrik. Kemudian ia menjelaskan bahwa pada bagian karburator masih perlu dilakukan penyempurnaan. Lalu ilmuwan berikutnya melakukan penyempurnaan.
3. Alat Literatur dan Standarisasi
Jurnal internasional juga dapat menjadi alat literatur dan acuan standarisasi. Fungsi ini berperan untuk membimbing para ilmuwan saat ini pada saat melaksanakan rancangan penelitian baru.
Contohnya pada pengukuran asam dan basa. Dimana ketika seorang ilmuwan ingin mengetahui standar asam atau basa dari suatu zat, maka akan melakukan metode titrasi. Titrasi akan dilakukan hingga terjadi perubahan warna pada larutan titer.
4. Alat Pembanding Uji Coba Penelitian Terbaru
Setelah berhasil menjadi alat standarisasi, fungsi jurnal internasional juga berperan sebagai pembanding. Biasanya hal ini berkaitan dengan subjek sampling atau metode yang digunakan. Jurnal sebelumnya bisa dijadikan alasan mengapa terjadinya perbedaan.
Contoh kasusnya pada publikasi pengaruh pola didik orang tua kepada anak. Penelitian sebelumnya dilakukan pada kondisi sebelum teknologi internet hadir. Kemudian penelitian pola didik anak dilakukan kembali pada kondisi sudah ada internet.
5. Rekaman Tulisan Ilmiah
Fungsi jurnal internasional juga berperan sebagai rekam jejak perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini bisa menjadi tolak ukur para peneliti apakah ilmu tersebut sedang dikembangkan lebih lanjut ataupun belum ada yang mengembangkan lagi.
Contoh untuk studi kasus ini dapat terlihat dari fenomena pandemi Covid-19. Dimana ketika kejadian ini berlangsung, seluruh ilmuwan kembali membuka arsip keilmuan bagaimana cara menghadapi pandemi virus-virus sebelumnya di dunia.
Manfaat Jurnal Internasional
1. Memperkaya Ilmu Pengetahuan
Manfaat dari jurnal internasional dapat memperkaya keilmuan bagi seluruh umat manusia. Tidak terbatas pada para peneliti. Tetapi juga khalayak umum yang memiliki rasa ingin tahu terkait perkembangan ilmu saat ini.
Pada beberapa keilmuan, perkembangan ilmu pengetahuan masih terbuka lebar. Khususnya pada industri digital. Jika pada awalnya internet hanya dijadikan alat komunikasi. Saat ini internet dapat dimanfaatkan sebagai alat kerja penghasil uang.
Tidak tertinggal juga pengetahuan terkait lingkungan. Tahun 1930 seluruh orang di dunia menyadari manfaat energi bumi tak terbarukan. Tahun 1990 semua pihak berlomba untuk mengekstraksi. Lalu, tahun 2010 semua berinovasi untuk mencari sumber energi terbarukan.
2. Mempermudah Pengembangan Riset Terbarukan
Berdasarkan studi kasus yang disebutkan sebelumnya, ilmu pengetahuan pada jurnal internasional membukakan pemikiran dan jalan untuk mengembangkan riset terbarukan.
Riset ini tentu saja sebagai bentuk adaptasi dengan kebutuhan lingkungan saat ini. Manfaat jurnal internasional ini menjadikan umat manusia lebih mudah untuk membuat terobosan dan inovasi.
3. Menjadi Acuan Standar Keilmuan secara Global
Tidak hanya sebagai riset dalam skala lokal tapi juga terhadap riset pengembangan secara global. Ketersediaan jurnal internasional dalam bahasa inggris sangat berperan untuk menghadirkan standar keilmuan yang seragam dalam skala global.
Adanya jurnal internasional memberikan akses bagi mahasiswa di Benua Asia dan Benua Amerika untuk mendapatkan informasi yang sama. Pengetahuan yang terstandarisasi ini memudahkan dua manusia di belahan dunia yang berbeda untuk saling berdiskusi.
Publisher Jurnal Internasional
1. Elseiver
Elsevier menjadi jurnal ilmiah dengan tingkat penerbitan tertinggi. Berasal dari negeri negeri China namun tidak membatasi untuk menerbitkan naskah jurnal yang berasal dari negeri lain. Berdasarkan informasi yang dihimpun Elsevier sudah menerbitkan lebih dari 300 ribu jurnal.
Jurnal yang diterbitkan tersedia dalam bahasa inggris. Elsevier sendiri tidak ada keterkaitannya dengan Elzevir, keluarga Belanda, yang disebutkan pada sejarah.
2. Wiley
Wiley merupakan salah satu penerbit jurnal tertua di Indonesia. Usianya sudah lebih dari 200 tahun hingga saat ini. Wiley pun memiliki publisher sendiri pada halaman website www.onlinelibrary.wiley.com. Lebih dari 8 juta artikel ilmiah tersedia dengan topik health and physical sciences, social science and humanities.
3. Taylor and Francis
Taylor dan Francis merupakan perusahaan multinasional yang menerbitkan buku dan jurnal akademik. Bisnis penerbitan naskah akademik ini didirikan sejak tahun 1852 di Britania Raya. Publikasi jurnal internasional Taylor and Francis dapat anda akses dengan mudah melalui www.tandonline.com.
Jurnal yang dipublikasi oleh Taylor and Francis memiliki reputasi sangat baik. Banyak peneliti menggunakan literatur dari jurnal yang diterbitkan di sini. Jika anda tertarik untuk mengulik lebih jauh, Taylor and Francis menyediakan free trial untuk individu dan lembaga.
4. American Chemical Society
American Chemical Society merupakan himpunan cendikia yang bergerak pada bidang kimia. Perkumpulan ini berpusat di Amerika Serikat sejak tahun 1876. Himpunan ini non-profit organisasi dengan anggota lebih dari 151 ribu orang dari 140 negara.
Hingga tahun 2022, ACS sudah memiliki 200 branch di dunia. 3400 mahasiswa penerima beasiswa dari ACS. Lebih dari 8700 publikasi ilmiah di bidang kimia. Informasi lebih lanjut terkait ACS dapat anda akses melalui laman www.acs.org.
5. Emerald Journals
Penerbit jurnal internasional berikutnya datang dari Britania Raya, Emerald Journals. Berdiri sejak tahun 1967 yang menginduk pada organisasi MCB Group. Informasi lebih lanjut mengenai akses dan penerbitan dapat anda cek melalui www.emeraldgrouppublishing.com.
6. Springer
Springer adalah satu penerbit jurnal internasional yang berkualitas. Berdiri pada tahun 1984 di Berlin, Jerman. Springer mempublikasikan buku, artikel dan jurnal yang berkaitan dengan sains, teknis, dan bisnis.
Tidak hanya itu saja, Springer juga menerbitkan beberapa jurnal dengan topik keilmuan sosial seperti law, social sciences, economics, behavioral science, dan public health. Semua publikasi ini dapat anda akses melalui laman www.springer.com.
Situs Akses Jurnal Internasional
1. Google Scholar
Google scholar merupakan halaman publikasi terbuka yang disediakan oleh google. Para peneliti dapat melakukan pencarian keyword selayaknya pada mesin pencarian google. Dari keyword yang dicari, akan disesuaikan dengan berbagai judul publikasi ilmiah.
Halaman-halaman judul itu bisa anda klik untuk informasi lebih lanjut. Pada beberapa artikel ilmiah, akan terunduh secara otomatis. Beberapa artikel lainnya akan diarahkan menuju portal resmi dimana anda bisa mendapatkannya.
Namun, pada beberapa artikel lainnya lagi, anda hanya akan menemukan abstrak dan dan cover dari publikasi ilmiah tersebut. Google scholar tidak menemukan dan menyediakan dari mana artikel itu berasal.
Jika anda menemui kasus yang ketiga, anda bisa mencatat judul, penulis, penerbit, dan detail volume dan halaman publikasi jurnal internasional tersebut. Kemudian anda dapat mencarinya di luar Google Scholar.
2. ScienceDirect
Science Direct merupakan platform khusus publikasi internasional yang berasal dari China.. Seluruh artikel ilmiah ini sudah disajikan dalam bahasa inggris. Sciencedirect memfasilitasi seluruh jenis artikel ilmiah sains pada halamannya.
Adapun kategori yang tersedia meliputi chemical engineering, chemistry, computer science, earth and planetary sciences, energy, engineering, materials science, mathematics, dan physics and astronomy.
3. Directory of Open Access (DOAJ)
Sesuai dengan judulnya, DOAJ menjadi sumber akses terbuka untuk publikasi artikel dan jurnal internasional. Lebih dari 7 juta tulisan karya ilmiah tercatat pada situs ini. Ada 12 ribu jurnal internasional tersertifikasi APCs.
Pada dasarnya DOAJ merupakan komunitas pengurasi karya ilmiah online. Memfasilitasi seluruh kalangan untuk mempublikasikan dan mengakses karya ilmiah berkualitas. Semua artikel dan jurnal ilmiah tersaji di DOAJ tersedia dalam 80 bahasa.
4. International Journal of Education and Research (IJEA)
Jika anda sedang mencari jurnal pendidikan IJEA bisa menjadi pilihan yang tepat. Melalui halaman www.ijea.org anda dapat menemukan berbagai jurnal internasional dengan topik pendidikan dan kebudayaan.
Hingga tahun 2022, IJEA sudah meluncurkan 23 volume publikasi. Melalui situs resminya IJEA sudah beroperasi sejak tahun 2000. Dimana pada setiap tahunnya IJEA hanya merilis volume yang terbagi dalam 4 bagian.
5. SCOPUS
Scopus merupakan pangkalan data pustaka yang berisikan abstrak dan kutipan artikel ilmiah. Scopus mempublikasikan lebih dari 20 ribu judul dari 5 ribu penerbit. Jurnal internasional yang dibagikan oleh scopus tanpa perlu melakukan subscribe.
Scopus sendiri adalah dimiliki oleh penerbit Elsevier. Didirikan pada tahun 2009 secara independen. Banyak peneliti mengakui peran scopus dapat memberikan jangkauan secara akurat kepada sumber literatur akurat yang sedang dicari.
6. ResearchGate
ResearchGate memberikan peluang untuk anda mengakses 135 juta publikasi. Tidak terkecuali jurnal internasional yang sudah tersertifikasi. Publikasi karya ilmiah di ResearchGate dapat menghubungkan anda dengan komunitas peneliti sains di dunia.
Adapun publikasi yang disediakan pada halaman researchgate.net meliputi engineering, mathematics, biology, computer science, climate change, medicine, physics, social science, astrophysics, dan chemistry.
7. Academia.edu
Anda juga bisa mendapatkan berbagai hasil penelitian ilmiah melalui halaman academia.edu. Tersedia lebih dari 28 juta publikasi dengan 178 juta pengguna terdaftar pada halaman ini. Untuk mengakses publikasi di halaman academia.edu anda perlu melakukan registrasi.
8. Perpusnas
Perpusnas adalah singkatan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Tujuan dibangunnya tempat ini sebagai pusat keilmuan yang disediakan oleh negara kepada masyarakat Indonesia.
Informasi buku, artikel, dan jurnal internasional dapat diakses secara online melalui halaman perpusnas.go.id. Anda juga dapat mengunjungi lokasi Perpusnas yang berada di Jl. Medan Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat.
9. LIPI
Tidak hanya Perpusnas, Indonesia juga memiliki pusat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Lembaga pemerintah non kementrian ini berperan untuk memberi nasihat kepada presiden dalam menentukan kebijakan nasional pada bidang Iptek.
Jurnal berstandar ISSN dari LIPI dapat anda akses melalui halaman lipi.go.id. Sedangkan untuk publikasi dokumen secara offline dapat anda temui di Gedung Pusat Inovasi LIPI (Cibinong, Bogor), Kawasan Puspiptek Serpong, dan Gedung A PDII di Jl. Jend Gatot Subroto Jakarta.
Sejarah jurnal internasional ternyata sangat panjang, ya. Fungsi dan manfaatnya pun sangat besar bagi kehidupan umat manusia. Semoga semakin banyak jurnal internasional yang dapat diakses secara gratis agar dapat diakses untuk perkembangan ilmu pengetahuan ke depannya. Meskipun demikian, ada juga pihak pihak yang memanfaatkan jurnal internasional untuk meraup keuntungan dengan membuat jurnal Abal abal atau dikenal dengan istilah Jurnal Predator.
jadi agar tidak terjebak dalam jurnal predator, maka kita harus mengenali ciri-ciri jurnal internasional predator yang bedakan dari jurnal internasional bereputasi.