Kreativitas dan inovasi bahan pembelajaran sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.
Banyak mahasiswa selalu merasakan menjemukan dan sering tidak menarik, khususnya bagi mereka mahasiswa baru yang baru pertama merasakan bangku kuliah. Misalnya Melalui modifikasi permainan teka teki silang dalam bentuk game edukasi. Dalam permainan ini, konsep dasar mata kuliah dikenalkan dan suguhkan dengan cara menarik melalui arena pembelajaran yang menghibur. Upaya ini tentu efektif untuk membangkitkan andrenalin dan motivasi belajar mahasiswa.
Pentingnya Proses pembelajaran yang adaptif
Pembejaran yang adaptif berarti sejalan dengan Kebutuhan untuk menyajikan dan meciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini tentu sejalan dengan habit, concern dan passion anak muda millennial saat ini yang lebih menyukai daya hibur (entertaint) dalam proses edukasi. Mereka baru menjadikan budaya berpikir kritis sebagai daya lanjut dalam proses pembelajaran. Mahasiswa millennial akan melihat sesuatu yang unik dari kebutuhan untuk berpikir selintas dan pragmatis.
Jika dirasakan tidak menarik maka mereka akan segera meninggalkan dan berganti dengan memberi perhatian kepada yang lain, ini menjadi tantangan serius di era sekarang. Pendidikan termasuk pendidikan tinggi memang tidak harus berlangsung instant dan pragmatis, tetapi kita juga patut mengakui fakta bahwa habit dan cara belajar juga terus berubah, maka tentu diperlukan berbagai terobosan dalam pembelajaran, termasuk bahan pembelajaran, strategi pembelajaran maupun media pembelajaran.
Ya, diperlukan tematik agar bahan ajar selalu bisa membangkitkan curiosity mahasiswa dalam menggali pengetahuan lebih dalam secara mandiri. Pintu awal ini menjadi penting untuk mahasiswa agar setiap perkuliahan tidak menjadi beban dan tidak menyiksa serta merasakan beban berat untuk bisa mempelajari dari bahan ajar satu kebahan berikutnya. Jika di awal sudah tercipta curiosity belajar yang tinggi dan menyenangkan maka selanjutnya akan mudah membangkitkan motivasi belajar mandiri.
Hal ini tentu merupakan upaya menjawab tantangan pendidikan di era industry 4.0 sungguh tidak ringan dan kompleks. Perubahan lingkungan berlangsung demikian cepat. Bahan ajar melimpah demikian banyak dan bahkan kualitasnya bisa jadi pertimbangan nomor kesekian. Sementara kemampuan mahasiswa dalam critical thinking juga belum terbentuk secara mapan dan meyakinkan sehingga jalan pintas dan instant selalu menjadi pilihan.
Ini menjadi tantangan literasi pendidikan saat ini. Memang menuju kemampuan ini juga bukan jalan yang mudah sekaligus selalu menjadi tantangan bagi para pendidik di era ini. Kemampuan mahasiswa di dalam mengolah dan belajar berkelanjutan ini tentu dapat ditumbuhkan jika dorongan dari dalam sudah tumbuh menyenangkan yang membangkitkan semangat untuk terus mencari sendiri dari waktu kewaktu.
Kreativitas dan Inovasi Bahan Pembelajaran, Menuju Learning Society
Semua pihak harus mulai dengan mentradisikan cara open mind, open heart dan open willing dalam banyak sektor. Kita memerlukan banyak inovasi dan kreativitas serta kemampuan untuk memaksimalkan semua potensi mahasiswa agar senantiasa tergerak untuk menggali kemampuan dan kompetensinya sendiri serta membangkitkan semangat belajar mencari sendiri untuk mengembangkan diri secara mandiri berkelanjutan menuju proses learning society yang menjadi ciri masyarakat maju.

Kebutuhan belajar mandiri harus terus menjadi perhatian sehingga mahasiswa mampu Mengembangakan potensi yang dimiliki sungguh merupakan tahapan penting di dalam memajukan pendidikan tinggi. Kini kita tengah memasuki era pendidikan baru yang berubah sangat drastic dan kadang kadang mengubah secara fundamental cara cara belajar tradisional yang amat bergantung pada guru.
Kemandirian anak didik dalam menggali bahan ajar yang menyenangkan kini menjadi kebutuhan. Modifikasi berbagai kreativitas dan inovasi sangat penting agar proses belajar senantisa bisa menyenangkan dan membangkitkan daya ingin tahu sepanjang waktu. Jika hal itu bisa dipat ik saya meyakini mahasiswa akan hadi rsebagai pembelajar pembelajar mandiri yang hebat dan tidak kenal lelah dan menyerah di dalam menggali potensi potensi dan kompetensi yang belum dimiliki.
Tantangan kedepan tentu tidak semakin mudah selain penguasaan perangkat teknologi, basis karakter dan juga kedispilinan penting dimiliki anak didik mahasiswa sehingga kompetensi semakin menuntut multitasking. Bagaimanapun tantangannya tadi depan kita adalah adanya fakta dan kritik terhadap lulusan yang masih terkendala di English proficiency, leadership, dan IT skills, serta pekerjaan yang kurang relevan dengan latarbelakang pendidikan.
Untuk itu diperlukan bekal yang lengkap dan semakin komprehensip dalam meramu kurikulum pendidikan tinggi. Kita berharap inovasi dan kreativitas pembelajaran terus dikembangkan dan diikuti para dosen yang lain. Kita akan terus mengikuti perubahan konstuktif lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan untuk melahirkan para innovator dan creator dibidang bidang ilmu social. Di era perubahan dan disruption seperti saat ini tuntutan akan keterbukaan, transparansi, efisiensi akuntabilitas dan ringan bergerak menjadi kebutuhan tradisi yang akan terus kita kembangkan