Penumpang kereta api tanpa kursi – Kereta Api masih menjadi moda transportasi umum favorit. tidak heran ketika weekend, kereta api selalu ramai dan sebagian harus rela membeli tiket “tanpa kursi”. Bagaimana pengalaman penumpang kereta api tanpa kursi? atau kamu punya pengalaman tersebut?
Kembalinya para penumpang kereta api dari kampung halaman seusai weekend, membuat jumlah penumpang kereta api ekonomi lokal dari Bojonegoro dengan tujuan akhir Surabaya Pasar Turi, membeludak. Hal tersebut berdampak adanya penumpang yang terpaksa membeli tiket tanpa kursi. Tentu tiket tanpa kursi tersebut beresiko pada diri sendiri maupun orang lain.
Weekend – Resiko menjadi Penumpang kereta api tanpa kursi
Ana (22), penumpang kereta api yang mengaku tidak mendapatkan tempat duduk ini menjelaskan muasal ia tidak bisa mendapatkan tempat duduk. Hal itu karena ia memesan tiket kereta api h-1 sebelum keberangkatan kereta, tentu sangat rawan. Berdasarkan pengamatan penulis, rawan terjadinya fenomena penumpang tanpa kursi adalah ketika menjelang weekend, ketika weekend, dan sehari seusai weekend. Usut demi usut, hal tersebut karena lalu lalang pergantian pulang dan kembalinya penumpang kereta api sebelum, dan setelah weekend.
Menjadi penumpang kereta api tanpa tempat duduk, bagi wanita berusia 22 tahun itu adalah tentang bagaimana ia harus aktif mencari peluang. Hal tersebut dibuktikan Ana, saat ia bergegas menempati tempat duduk yang kosong, untuk sekadar merebahkan pantatnya di kursi kereta api.
“Saya bersyukur bisa menempati kursi ini sampai tujuan. Meskipun sebenarnya saya enggak dapat tempat duduk. Mungkin ini rejeki hehe.†kata perempuan yang mengaku adalah mahasiswa Universitas Negeri Surabaya tersebut.
Hal serupa juga disampaikan oleh Dian, perempuan yang ramah dan mengaku seorang mahasiswa baru ini merasa beruntung karena bisa duduk, meski harus berbagi dengan penumpang lain. Namun ia merasa sudah cukup, bagi dia yang notabennya adalah penumpang tanpa kursi bisa mendapatkan kursi, itu sesuatu yang luar biasa.
Berbeda dengan Ana dan Dian, banyak penumpang yang harus berjuang keras untuk bertahan pada posisi tanpa kursi ditengah lalu lalang penumpang naik, turun. Mereka harus bertahan sampai tempat yang ingin mereka tuju. Beberapa dari mereka memilih duduk di kabin kereta api untuk sekadar merebahkan pantatnya, beberapa lainnya berdiri, dan beberapa lainnyapun ada yang sekadar bersandar.
“Saya enggak dapat tempat duduk karena dadakan ini, jadi pesen tiketnya baru h-1†kata salah satu penumpang, ditemui Minggu, 28/08/22.
Mayoritas penumpang tanpa kursi mengaku karena mereka memesan tiket h-1 sebelum keberangkatan kereta. Beberapa mengaku memesan h-2 ataupun h-3 sebelum keberangkatan kereta. Na’asnya, penumpang tanpa kursi bukan hanya kategori penumpang yang memesan tiket h-1 saja. Hal itu karena transportasi umum seperti kereta api banyak diminati.

“Penumpang sampai bejubel begini ya karena kereta api nyaman, dan murah†kata Jubaedah.
Perempuan yang mengaku merupakan penumpang yang hendak pergi ke kota Mojokerto itu memesan tiket h-seminggu sebelum keberangkatan, sehingga menurutnya itu yang membuat ia masih bisa mendapat tempat duduk. Menurutnya sendiri, kereta api merupakan transportasi umum yang banyak diminati orang-orang. Hal itu karena kenyamanan yang diberikan PT KAI kepada penumpang dan juga harga tiket untuk kereta api ekonomi lokal yang terjangkau membuat banyak orang memilih kereta api sebagai transportasi umum favoritnya.
Baca juga: Pesona Pariwisata Madura dari 4 Kabupaten
Dampak Penumpang kereta api tanpa kursi
Munculnya penumpang kereta api tanpa kursi yang membeludak, tentu memunculkan efek negatif. Baik pada diri penumpang yang bersangkutan, maupun orang lain. Efek negatif yang muncul pada diri yang bersangkutan adalah; adanya rasa lelah karena posisi berdiri, ataupun duduk ditempat yang tidak seharusnya, dan keharusan untuk menyesuaikan diri ketika ada lalu lalang penumpang keluar dan masuk.
Sedangkan untuk efek negatif pada orang lain atau pada penumpang lain adalah; adanya ketidaknyamanan dalam berpindah tempat, entah hendak keluar, masuk, ataupun ke Toilet. Pasalnya penumpang tanpa kursi akan menempati jalan yang ada ditengah-tengah antara kursi kereta deretan tiga dan deretan dua, sedangkan itu juga merupakan satu-satunya jalan keluar dan masuknya penumpang kereta api.
Adanya penumpang tanpa kursi bukanlah sesuatu yang salah. Pasalnya, mereka yang diposisi tanpa kursi bisa jadi akan bergantian menempati kursi yang sama jika penumpang yang memiliki tempat duduk tersebut turun lebih awal. Hanya saja keefektifan penumpang tanpa kursi bisa diwujudkan dengan cara membatasi penerimaan kapasitas penumpang tanpa kursi. Hal itu akan menciptakan kenyaman antar penumpang. Baik yang keluar ataupun masuk, dan hendak ke Toilet umum kereta api.
Nah bagi kamu yang berencana naik kereta api terutama mobilitas weekend harus mempersiapkan diri, setidaknya antisipasi membeli tiket jauh hari sebelum hari H agar tidak menjadi penumpang kereta api tanpa kursi.