Saat ini, media pembelajaran tidak terbatas hanya pada buku dari kertas dan bolpoin atau pensil. Kini, sekolah menggunakan berbagai macam media yang diperlukan bagi pelajar serta pengajar. Media untuk pembelajaran tersebut merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar secara efektif demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Di zaman ini, ada banyak sekali macam media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan. Terlebih lagi peran teknologi yang kini sudah merambah masuk ke dunia pendidikan. Salah satu fungsi media pembelajaran adalah untuk menarik minat serta memudahkan mereka menyerap materi yang disampaikan gurunya lewat media elektronik yang diinginkan.
7 macam media pembelajaran beserta contohnya berikut ini.

Media Audio
Media audio merupakan macam media pembelajaran audio yang bisa menyalurkan pesan audio dari si pengirim pesan untuk penerima pesan. Media audio sangat berkaitan erat dengan indera pendengaran sehingga media audio bertugas untuk menyampaikan pesan secara verbal atau bahasa lisan maupun non verbal berupa bunyi – bunyian serta vokalisasi. Beberapa contoh dari media audio adalah tape recorder, pesawat telepon, radio, laboratorium bahasa, dan sebagainya.
Media Visual
Jenis media pembelajaran selanjutnya adalah media visual. Penggunaan media visual berarti mengandalkan indera penglihatan. Jenis visual ini menampilkan materi pembelajaran dengan menggunakan alat proyeksi atau proyektor. Materi yang disampaikan dipresentasikan dalam bentuk visual.
Dengan menggunakan media visual, perhatian para siswa akan mudah menangkap materi karena penyampaian materi yang menarik perhatian serta visualisasi membuat materi yang disampaikan guru semakin jelas dan mudah di cerna serta diingat. Media visual sendiri terbagi kedalam dua kelompok, yaitu media visual diam dan media visual gerak.
- Media visual diam
Contoh media visual diam adalah foto, gambar, flashcard, ilustrasi, film dalam bingkai, OHP, grafik, diagram, poster, peta, bagan, dan masih banyak lagi.
- Media visual gerak
Sesuai namanya, media visual gerak merupakan media visual yang bisa bergerak, contohnya adalah film bisu atau animasi.
baca juga: Cara Membuat Konten Media Pembelajaran yang Menarik
Media Audio Visual

Jenis media pembelajaran berikutnya adalah media audio visual. Media yang satu ini merupakan media yang bisa menampilkan audio serta visual. Dilihat dari karakteristiknya, jenis media audio visual dibedakan menjadi 2 macam, yaitu media audio visual diam serta media audio visual gerak.
- Media Audio Visual Diam
Contoh dari media audio visual diam adalah TV tanpa suara, film rangkai bersuara, buku berisi gambar yang bersuara, dan masih banyak lagi.
- Media Audio Visual Gerak
Contoh dari media audio visual gerak adalah film, acara tv, gambar bersuara, dan sebagainya.
baca juga : Manfaat Teknologi pada Pembelajaran Bagi Siswa dan Guru
Media Serbaneka
Media serbaneka merupakan media pembelajaran yang disesuaikan dengan potensi sebuah daerah. Potensi tersebut didapat dari sekitar sekolah maupun lokasi sekitar tempat tinggal siswa dan memanfaatkannya sebagai media untuk belajar mengajar. Beberapa contoh serbaneka adalah media tiga dimensi, realita, papan tulis, dan berbagai sumber belajar di masyarakat. Ada 4 media yang bisa digunakan untuk media serbaneka dalam kegiatan belajar mengajar. Berikut penjelasan keempat media tersebut
- Papan. Papan yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran adalah papan tulis, papan flannel, papan magnetic, papan paku, papan bulletin, dan sebagainya
- Media 3 dimensi. Contohnya adalah mock up dan diorama
- Realita. Media yang satu ini berbentuk benda nyata aslinya atau apa adanya. Contohnya adalah kelinci maupun ikan yang dibawa oleh guru sebagai media pembelajaran.
- Sumber belajar di masyarakat. Misalnya adalah karya wisata maupun berkemah.
baca juga: Game Edukatif
Gambar Fotografi
Gambar fotografi didapatkan dari berbagai sumber termasuk surat kabar, kartun, lukisan, ilustrasi, dan foto. Gambar – gambar tersebut digunakan oleh guru untuk menjelaskan suatu materi kepada siswanya demi pembelajaran yang lebih efektif. Harapannya, gambar fotografi tersebut membuat kegiatan belajar mengajar mampu membuat mereka mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Ada lima jenis gambar fotografi yang wajib diperhatikan, berikut penjelasannya:
- Gambar wajib bersifat artistic dan memiliki mutu yang bagus
- Gambar fotografi harus memadai kualitasnya
- Gambar fotografi harus cukup jelas dan besar
- Gambar fotografi yang digunakan harus sudah tervalidasi kebenarannya
- Gambar fotografi harus memikat anak – anak, seperti binatang maupun pesawat yang menarik.
Peta dan Globe
Peta dan globe juga merupakan media yang membuat sesi belajar mengajar semakin menyenangkan dan efektif. Peta dan globe ini memudahkan para guru untuk menjelaskan data – data lokasi untuk siswa siswinya. Beberapa data yang disajikan menggunakan peta dan globe adalah daratan, sungai, gunung, bumi, letak geografi Negara, benua serta wilayah perairan. Ada beberapa kelebihan menggunakan peta dan globe sebagai media untuk belajar, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Menarik minat siswa terhadap penduduk serta pengaruh geografisnya
- Membantu siswa mengerti posisi serta kesatuan politik, letak suatu Negara dan wilayah perairannya, dan masih banyak lagi
- Membantu siswa memiliki gambaran lebih jelas mengenai distribusi hingga imigrasi penduduk, berbagai macam tumbuhan dan hewan yang hidup sesuai letak geografisnya, dan fungsi bumi yang sebenarnya.
Media Berbasis Aplikasi Digital
Media berbasis aplikasi digital erat kaitannya dengan dunia industry dan perkembangan digital. Penggunaan media berbasis aplikasi digital membuat dunia pendidikan semakin berwarna karena generasi sekarang yang semakin lekat dengan perkembangan teknologi karena semakin terjangkaunya ponsel pintar dan koneksi internet.
Aplikasi digital ini terbagi dari dua golongan yaitu berbayar dan gratis. Media digital yang berbayar biasanya memiliki fitur lebih baik dan lengkap. Beberapa contoh media berbasis aplikasi digital adalah Youtube, PIcassa, Microsoft Office, Google Maps, Google Earth, dan sebagainya.
Media Berbentuk Realia atau Objek Nyata
Media yang satu ini adalah media berbentuk realia atau objek nyata dan bisa digunakan sebagai media untuk belajar. Dengan menggunakan objek nyata atau realia membuat siswa semakin mudah memahami, merasakan, melihat serta mendapatkan pengalaman yang nyata selama proses pembelajaran. Meski berbentuk objek nyata, beberapa objek bisa didapatkan sebagai objek alami maupun objek tiruan atau buatan. Beberapa contoh media yang berbentuk relia atau objek nyata adalah beberapa jenis biji tumbuhan, patung, gelas ukur, buah – buahan, tengkorak, mikroskop, dan sebagainya.
Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran saat ini menjadi hak prerogratif masing – masing institusi pendidikan, bahkan masing – masing gurunya. Karena guru lah yang paling tahu media dan metode pembelajaran apa yang paling cocok untuk murid – muridnya. Media untuk belajar digunakan sesuai dengan materi pembelajaran yang sudah distandardkan oleh pemerintah.
Ada beberapa prinsip dasar penggunaan media yang membantu proses belajar semakin menyenangkan, berikut adalah beberapa prinsip penggunaan media pembelajaran yang telah dijelaskan oleh Dr Nana Sudjana dan Drs. Ahmad Rivai yang tertuang dalam sebuah buku berjudul Media Pengajaran dan diterbitkan oleh PT Sinar Baru Algesindo.
- Memastikan bahwa subjek yang digunakan sebagai media sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan para murid
- Menyajikan media dengan tepat. Guru harus menggunakan teknik serta metode penggunaan media dalam pembelajaran yang diselesaikan dengan tujuan, sarana, hingga metode materi pembelajaran
- Memilih media yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran. Sebelum memilih, guru sebaiknya memilih materi dan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Memastikan bahwa penggunaan media dipakai tepat pada waktunya dan situasinya. Guru harus memastikan kapan media pembelajaran tersebut cocok digunakan dalam proses pembelajaran
Itu dia berbagai macam media pembelajaran beserta contoh dan prinsip penggunaannya. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar dipercaya lebih efektif dalam meraih tujuan yang ingin dicapai guru dan muridnya. Media – media tersebut sangat membantu para siswa untuk memahami materi yang dipelajari.
Namun, guru harus memperhatikan budget yang digunakan dalam penggunaan media pembelajara. Agar tidak terlalu boros namun sia – sia, bahkan membuat para siswa turun motivasinya. Penentuan anggaran bisa ditentukan oleh instansi pendidikan atau pertimbangan guru dan para orangtua murid dalam menganggarkan penggunaan biaya media – media tersebut, apalagi jika murid – murid memiliki kondisi finansial keluarga yang berbeda – beda.